jpnn.com - SURABAYA - Sebentar lagi, masyarakat Surabaya bakal lebih cepat saat melakukan perjalanan ke Kota Batu. Sebab, Pemerintah Provinsi Jatim berjanji segera merealisasikan pembuatan jalur tembus dari Kabupaten Pasuruan menuju kota pariwisata tersebut. Nantinya, waktu tempuh normal di jalur tembus itu hanya 30 menit.
Kemarin (25/1) rencana pembangunan jalur tembus tersebut diwujudkan dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Pemerintah Provinsi Jatim dan kepala daerah yang dilewati jalur itu.
BACA JUGA: Ibu-ibu... Ini Bahayanya Kalau Anak Balita Anda Kebanyakan Main Gadget
Yakni, Kabupaten Pasuruan, Kota Batu, dan Kabupaten Malang. Mereka yang hadir, antara lain, PJ Bupati Malang Hadi Prasetyo, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, dan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko.
Gubernur Jatim Soekarwo menjelaskan, semua pihak yang hadir dalam Mou sudah sepakat untuk bersama-sama merealisasikan pembangunan jalan tersebut.
BACA JUGA: Merawat Wajah Berjerawat tak Harus Mahal
Setelah penandatanganan, segera dilakukan sosialisasi dan perencanaan. Termasuk rencana konstruksi dan anggaran yang dibutuhkan. ''Jalan tembus ini memang untuk menunjang potensi wisata di kawasan Malang Raya,'' tuturnya.
Problem wisata di kawasan Malang Raya memang terkait dengan infrastruktur jalan. Setiap weekend ruas jalan yang menghubungkan Surabaya-Batu selalu penuh kendaraan. Waktu tempuh dari Surabaya ke Batu pun tidak bisa diprediksi lagi. Kadang bisa tiga jam, ada pula yang sampai delapan jam.
BACA JUGA: Ini Destinasi Hangout Terbaru Paling Hitz di Surabaya
Padahal, dalam kondisi lancar, perjalanan antara dua kota itu cukup dua jam.
Soekarwo berjanji, jalan tembus itu memangkas waktu perjalanan yang cukup banyak. Ditambah fasilitas jalan tol yang sudah ada, perjalanan dari Surabaya ke Batu bisa ditempuh hanya dalam waktu 1,5 jam. ''Nanti wisatawan tidak akan mengeluh macet lagi,'' jelasnya.
Target realisasi fisik akses tersebut diperkirakan 2017. Anggarannya ditanggung bersama. Bisa jadi, pembebasan lahan ditanggung pemerintah daerah, sedangkan realisasi fisik ditanggung pemerintah provinsi. ''Tapi, kepastiannya masih menunggu penghitungan,'' papar Soekarwo.
Saat ini akses jalur tembus itu sebenarnya sudah ada. Panjangnya 33,1 kilometer. Namun, akses tersebut masih berupa jalan desa yang lebarnya hanya tujuh meter. Sebagian sudah diaspal, sebagian lagi masih berupa makadam.
Jalur tembus itu memanjang dari Desa Karangsono, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Pasuruan, menuju Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaju, Kota Batu. ''Nantinya dilebarkan dan diperuntukkan dua arah,'' ungkapnya.
Wali Kota Batu Eddy Rumpoko menyambut baik rencana pembangunan jalur tembus tersebut. Menurut dia, program itu akan membuka peluang peningkatan ekonomi di daerah-daerah yang dilewati proyek tersebut. Paling tidak, ada jalan penghubung antardesa hingga antarkecamatan yang lebih baik. ''Perekonomian akan hidup dan lebih meningkat,'' ucapnya.
Eddy menambahkan, jalur tembus akan semakin mengikis anggapan bahwa Kota Batu merupakan anak tiri. Selama ini pemerintah provinsi sudah menunjukkan kepeduliannya untuk membangun kota tersebut. ''Jalur ini semakin memberikan semangat bagi kami untuk menggali potensi yang ada,'' jelasnya. (riq/c15/fat/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tren Makeup 2016 Lebih ke Natural
Redaktur : Tim Redaksi