Kabareskrim Panggil Pemilik Akun @Triomacan2000

Kasus Pencemaran Nama Baik di Twitter

Senin, 25 Juni 2012 – 06:55 WIB

JAKARTA - Perseteruan di dunia maya bakal bergulir ke ranah hukum. Itu terungkap dalam rencana Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (JAM Was) Marwan Effendy untuk mengadukan pemilik akun Twitter @Triomacan2000 ke Bareskrim Polri.

Marwan tersinggung karena dituding menggelapkan barang bukti uang korupsi Bank Rakyat Indonesia sebesar Rp 500 miliar. "Kami mendengar Pak JAM Was akan melapor. Tentu kami akan terima dan proses," ujar Kabareskrim Komjen Sutarman di Jakarta kemarin (24/6).

Pemilik akun Twitter @Triomacan2000 juga akan dimintai keterangan. "Kami punya kemampuan. Bareskrim punya kemampuan. Kita punya laboratorium cyber crime bantuan dari pemerintah Australia, yang bisa melacak website, akun, dan lain-lain. Bahkan, hacker kita bisa. Dari aspek kemampuan, kita punya," katanya.

Sutarman menegaskan, laporan dari Marwan hingga kini belum diterima Polri. Namun, bila sudah masuk, laporan itu akan ditelaah lebih dahulu apakah memenuhi persyaratan penyelidikan dan penyidikan. "Kalau ada laporan dari masyarakat terkait dengan adanya tindak pidana, kami akan melakukan penyelidikan dan penyidikan sebagaimana yang dilaporkan oleh siapa pun," ujarnya.

Dia menjelaskan, untuk menjerat dugaan pelanggaran pidana di ranah media sosial di internet, Polri membidiknya dengan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Selain UU ITE, tak tertutup kemungkinan pelaku dijerat dengan pasal penipuan. "Undang-undang kita yang memiliki ancaman pidana itu banyak sekali. Apakah UU ITE atau yang lain," tuturnya.

Sebelumnya, Marwan gerah dengan  sejumlah akun di Twitter yang dianggapnya berisi fitnah terkait dengan kasus korupsi. Dalam kicauannya akun @fajriska menuding Marwan, menggelapkan uang Rp 500 miliar yang menjadi barang bukti. Kicauan @fajriska itu juga di-retweet oleh akun @Triomacan2000 yang mempunyai 82.900 follower, sehingga berita tersebut menjadi lebih cepat menyebar ke khalayak umum.

"Ya, sudah melaporkan, tinggal menunggu permintaan keterangan dari penyidik. Sekarang yang saya kumpulkan domain name Twitter-nya untuk bukti pelanggaran UU ITE," ujar Marwan di gedung Kejagung, Jalan Sultan Hasanuddin, Jakarta Selatan, Kamis (21/6) lalu.

Pemilik akun @Triomacan2000 menilai JAM Was keliru. "Tuduhan Marwan Effendy itu tidak tepat dan tidak sesuai dengan fakta," katanya saat dihubungi Jawa Pos kemarin. Pemilik akun itu sendiri pernah diwawancarai Jawa Pos di sebuah hotel di kawasan Jakarta Timur, Mei lalu (JP 31 Mei 2012 halaman 2).

Menurut pria yang beraksi menggunakan Ipad ini, laporan JAM Was justru menunjukkan keanehan. "Kami mempunyai misi mencerahkan publik dan memerangi koruptor," katanya. (rdl/c2/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPAI Minta Pembatasan Akses Penjualan Kondom


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler