JAKARTA - Hasil survei Lingkaran Survey Indonesia (LSI) menunjukan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Kabinet Indonesia Bersatu II terus menurun. Peneliti LSI, Adrian Sopa mengungkapkan, ada tiga penyebab masyarakat memiliki kepercayaan yang rendah terhadap kinerja kabinet SBY-Boediono.
"Alasan pertama banyaknya menteri yang menjadi anggota partai politik," kata Adrian kepada wartawan di kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (29/1).
Dari total 36 anggota kabinet, ada 21 menteri berasal dari partai politik. Bahkan 3 orang di antaranya menjabat sebagai ketua umum partai.
Masyarakat menilai para menteri ini lebih memprioritaskan kepentingan partai dibandingkan tugas pemerintahan. "Orang-orang ini memiliki beban moral untuk membesarkan partai," ujar Adrian.
Alasan kedua, sambung Adrian, adanya menteri yang tersangkut kasus korupsi. Publik menilai keterlibatan mantan Menpora Andi Mallarangeng dalam kasus Hambalang telah mencoreng reputasi kabinet. Apalagi Andi merupakan tokoh penting di Partai Demkorat yang menjadi kendaraan politik Presiden SBY.
Alasan terakhir, masyarakat menilai banyak menteri yang tidak memiliki kompetensi sesuai jabatannya. Hal ini dapat dilihat pada penunjukan Roy Suryo sebagai Menpora pengganti Andi Mallarangeng.
Roy Suryo dinilai tidak cocok menduduki kursi Menpora. Pasalnya, masyarakat mengenalnya sebagai ahli telematika yang tidak pernah berkecimpung di dunia olahraga dan kepemudaan. "Dalam memori publik, Roy adalah ahli dalam menentukan mana foto asli mana foto palsu," imbuh Adrian. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Diminta Selidiki 13 Peraturan KPU
Redaktur : Tim Redaksi