SIANTAR - Para orangtua hendaknya lebih dapat memahami sifat remaja putrinya jika tak ingin menyesal di kemudian hari. Di Siantar, seorang siswi SMP kabur dari rumah usai dimarahi orangtuanya. Di tengah perjalanan bertemu tiga pria, lantas diperkosa berkali-kali hingga pingsan.
Sebut saja namanya, Bunga. Remaja berusia 15 tahun itu tak tahan dimarahi ibunya lantaran tidak membersihkan rumah. Saat si ibu lengah, Bunga memilih lari dari rumah.
Di tengah perjalanannya, Bunga bertemu dengan tiga pria. Pria yang di antaranya diketahui bernama Dav (25) membawa Bunga ke kos-kosannya. Di kamar tersebut Bunga disekap dan kondisi pintu dikunci, sementara ketiga pria tadi pergi.
Berselang tak lama, Dav kembali dan membuka pintu kamar. Kisah kelam Bunga pun dimulai, disaat Dav memaksa Bunga menanggalkan pakaiannya. Di kamar kos-kosan tak jauh dari Universitas Simalungun (USI) Jalan SM Raja Pematangsiantar itu, Bunga pun diperkosa berkali-kali. Bahkan, Bunga sempat pingsan lantaran berulang kali diperkosa.
Saat sadar, Bunga hanya melihat sosok Dav yang tak mengenakan pakaian sehelai benang pun. Hal itu tentu saja membuat Bunga ketakutan.
Sementara itu, R.Siregar dan Boru Silalahi, orangtua Bunga mulai sibuk mencari anak perempuannya yang tak pulang. Setelah lelah berkeliling, Senin (28/2) pukul 13.00 Wib, seseorang gadis bernama Sara (17) datang ke rumah memberitahu keberadaan putri di kos-kosan Jalan Sisingamangaraja Kel. Bukti Sofa, Siantar Sitalasari.
Benar saja, saat keduanya menyambangi tempat itu, R.Siregar dan Boru Silalahi menemukan anaknya di sudut kamar kos tengah menangis tersedu-sedu. Meski tak mengaku, saat ditanya, namun Bunga akhirnya buka mulut dan mengisahkan pemerkosaan yang baru dialaminya.
Bunga bersama orangtuanya lantas melaporkan hal itu ke Polres Pematangsiantar, Selasa (28/2). Hanya selang sejam, tiba-tiba Dav muncul dan langsung diringkus petugas. R Siregar yang hanya berprofesi pegawai BUMD Pematangsiantar ini juga mengamini kalau sang istri memarahi Bunga karena tidak menyelesaikan pekerjaan rumah. Karena mungkin jengkel lantas meninggalkan rumah begitu saja saat istrinya mengganti pakaian di kamar. “Pelaku itu harus dihukum seberat-beratnya,” ujar Siregar berharap.
Kasat Reskrim Polres, AKP Azharuddin membenarkan penangkapan seroang pria berstatus mahasiswa karena diduga melakukan pencabulan dibawah ancaman disertai kekerasan. “Kita masih memproses pelaku dan memintai keterangan korban setelah membuat laporan resmi,” ujar AKP Azharuddin. (mag-5/bud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayat Ditemukan Membusuk di Rumah Kontrakan
Redaktur : Tim Redaksi