jpnn.com, KALIMANTAN TENGAH - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang menghasilkan kabut asap mulai berdampak pada aktifitas penerbangan di sejumlah bandara di wilayah Sumatera, Kalimantan dan sekitarnya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan terus berupaya memastikan operasional penerbangan di bandara yang terdampak berjalan normal.
BACA JUGA: Menteri Siti Nurbaya: Malaysia Harus Objektif Melihat Kabut Asap
Menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti, hingga hari ini, Rabu (11/9), di sejumlah wilayah terdapat titik api dengan kategori sedang dan tinggi yang menyebar di Sumatera, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
“Kami akan terus memantau perkembangan kebakaran hutan di wilayah Sumatera dan Kalimantan serta berkoordinasi dengan stakeholder terkait sehingga semua tim dapat disiapsiagakan dan dapat segera menginformasikan langkah yang tepat untuk mengantisipasi hal – hal yang mengganggu penerbangan,” tegas Polana.
BACA JUGA: Negara Tetangga Apresiasi Upaya Indonesia Cegah Terjadinya Kabut Asap
Polana berharap, semua pihak seperti Otoritas Bandar Udara (OBU), Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU), AirNav dan maskapai tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan penerbangan.
“Saya imbau untuk semua pihak agar mematuhi aturan yang berlaku, keselamatan adalah yang paling utama, no go item," tegas Polana.
BACA JUGA: Pesawat Dimonim Air Tergelincir, Ditjen Udara Keluarkan Imbauan ini
Sementara, Kepala Unit penyelenggara Bandar Udara Tebelian, Sintang Kalimantan Barat, Patah Atabri menuturkan penerbangan masih berjalan normal dengan visibility mencapai 1000 hingga 3000 meter.
“Kalau dua hari yang lalu, maskapai ada yang cancel karena cuaca gelap dan memutuskan RTB ke Pontianak,” jelasnya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy