Kabut Asap Indonesia Selimuti Singapura

Selasa, 16 September 2014 – 08:05 WIB

jpnn.com - SINGAPURA - Lagi-lagi, Singapura mengeluhkan kabut asap lantaran kebakaran hutan di Pulau Sumatera.

Kemarin (15/9) Badan Lingkungan Hidup Nasional (NEA) Singapura mencatat tingkat polusi udara pada kategori tinggi. Gedung-gedung pencakar langit di negara berpenduduk sekitar 5,3 juta jiwa itu pun berselimut kabut asap.  

BACA JUGA: 30 Negara Bersatu Tumpas ISIS

 "Indeks standar polutan (PSI) menunjukkan angka 111 pada pukul 07.00 pagi ini (kemarin, Red)," terang NEA dalam pernyataan tertulisnya. Jika PSI menunjukkan angka 101-200, masyarakat patut waspada.

Sebab, kualitas udara masuk kategori tidak sehat. Mereka yang mengidap penyakit jantung atau gangguan pernapasan sebaiknya tidak melakukan aktivitas di luar ruangan.
 
Tetapi, dalam hitungan jam, tingkat PSI kembali ke level 80 yang berarti normal. Bagi warga Singapura, sebenarnya gangguan kabut asap bukan sesuatu yang baru. Setiap tahun sejak 1998, asap kebakaran hutan Sumatera selalu menyelimuti Negeri Merlion tersebut.

BACA JUGA: Kepala Polisi Malaysia Bantah Pernyataan Kapolri

Tepatnya, tiap musim panas, sekitar Juni-September. Selain Singapura, biasanya kabut asap kebakaran hutan Sumatera mengganggu Malaysia.
 
Dalam keterangan resminya, NEA menyatakan, kabut asap kali ini muncul lantaran kebakaran hutan di kawasan Sumatera Selatan. Kebakaran itu, menurut NEA, terdeteksi sekitar tiga atau empat hari yang lalu.

"Musim kering yang terjadi di wilayah selatan Sumatera, tampaknya, akan membuat kabut asap ini bertahan seharian (kemarin) dan tingkat PSI akan naik turun," ungkap lembaga tersebut.
 
NEA mencatat, tingkat polusi terparah terjadi tahun lalu. Karena gangguan kabut asap dari hutan Sumatera yang terbakar itu, Singapura mengalami kerugian ekonomi yang cukup besar. Bukan hanya Singapura, tetapi juga beberapa negara lain di kawasan Asia Tenggara.

BACA JUGA: Tak Sadar Karena Mabuk, Cowok Diikat Lalu Diperkosa Cewek

Kerugian ekonomi lantaran asap kebakaran hutan Sumatera tersebut mencapai sekitar 9 miliar dolar Singapura atau setara dengan Rp 84,95 triliun. (AFP/hep/c23/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Kirim 600 Tentara Tumpas ISIS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler