jpnn.com, JAKARTA - Efisiensi mobil listrik merupakan kunci dari daya jangkau dan optimalisasi energi yang ada di baterai.
Namun, tak bisa dipungkiri terdapat beberapa hal penting yang turut membuat efisiensi penggunaan energi di mobil listrik bisa tercapai.
BACA JUGA: Bersiap Terbang, Ongky Alexander Dihampiri Sejumlah Orang, Dor Dor Dor, Bandara jadi Ramai
Beberapa simulasi yang dilakukan tiap pabrikan, jika dihitung rata-rata mobil listrik memerlukan biaya Rp 75 ribu untuk pengisian daya agar mobil dapat melaju sejauh 120 kilometer.
Dengan jarak sama, mobil konvensional membutuhkan bensin dengan biaya empat kali lipat lebih banyak.
BACA JUGA: Mau Salat Subuh, Soleh Cemas, Mengira Ada Hantu, Eh, Tiba-Tiba Keluar dari Bawah Ranjang
Head of After Sales Service Div PT V-KOOL Indo Lestari, Billy Susanto menjelaskan memilih komponen di mobil listrik sebaiknya didasarkan pada fungsi, salah satunya kaca film.
Jangan hanya melihat dari sisi kegelapan saja, tapi fungsinya untuk mengefisiensi energi di mobil listrik.
BACA JUGA: Jaguar Land Rover Bersiap Jadi Merek Mobil Listrik Murni
“Anggapan makin gelap kaca film, maka semakin menolak panas, sejatinya lahir karena ketidaktahuan dalam membedakan antara panas dan silau. Panas matahari akan dirasakan melalui sengatan perih ke kulit atau timbulnya hawa panas, sementara silau adalah cahaya yang masuk dan diteruskan ke dalam ruang kabin yang tidak membawa energi panas menyegat,” ujar Billy dalam keterangannya, Selasa.
Suhu di kabin mobil listrik tentu butuh pendinginan lebih cepat untuk mereduksi energi terbuang lebih banyak yang menggerakkan kompresor AC.
Mencegah hal itu, pemilihan kaca film dengan kemampuan penolakan panas lebih baik sangat berpengaruh.
Sayangnya, fakta saat ini edukasi yang minim terkait kaca film membuat banyak orang masih beranggapan makin gelap kaca film makin tahan panas. Padahal tidak selalu begitu.
Kaca film dengan kadar gelap 20 persen pun kalau material yang dipakai memang mampu menolak sinar Infrared (IR) dan ultraviolet (UV) cukup bagus, bisa tetap tahan panas.
Salah satu produsen kaca film yang komitmen dengan tingkat kejernihan baik dan kemampuan menolak panas tinggi, tetapi memiliki visibilitas bagus, terdapat di semua jajaran kaca film V-Kool yang berteknologi spectrally selective.
Untuk kaca depan, bisa menggunakan kaca film dengan kejernihan terbaik seperti VK702 , dengan tingkat kegelapan 20 persen.
Cahaya yang masuk akan banyak, tapi panas menyengat tidak terasa sehingga kabin terasa sejuk.
Sebab VK70 akan meneruskan 70 persen cahaya tampak matahari (VLT), tetapi menolak 94 persen sinar inframerah penyebab panas.
Sementara itu, jika memakai kaca film merek abal-abal dengan kegelapan 80 persen, silau atau cahaya tidak akan masuk, tetapi hawa panas akan tetap terasa menyengat kulit serta pandangan terganggu karena kaca depan terlalu gelap.
Untuk kaca samping dan belakang, bisa memakai kaca film lebih gelap untuk tujuan keamanan dan privasi.
Jika Anda menggunakan kaca film dengan tingkat kegelapan 60-80 persen, pandangan dari luar masih terjaga karena dari luar kaca film ini tetap gelap sehingga orang jahat tidak bisa leluasa mengintip isi mobil.
Kaca film juga dapat membuat mobil lebih efisien karena sangat efefktif menurunkan suhu mobil.
"Sebenarnya kalau pakai kaca film, mobil bisa lebih adem atau dingin. Kalau suhu kabin sudah dingin, AC tidak perlu dipasang di posisi dua bahkan tiga, yang membuat kompresor AC terus-menerus bekerja sehingga menguras energi baterai. Karena dalam mobil lebih sejuk dibandingkan tidak pakai kaca film, maka penggunaan AC pun bisa diminimalisasi," katanya melanjutkan.
"Jadi kalau pakai kaca film dan keadaan kabin lebih adem, AC tidak perlu dipakai maksimal dinginnya. Kalau AC kecil, maka konsumsi bahan bakar pun lebih irit."
Kemampuan V-Kool telah diuji oleh Curtin University Australia. Hasilnya, V-Kool bisa menurunkan temperatur kabin 10-12 derajat, setelah diparkir di bawah matahari selama lima jam.
Teknologi V-Kool juga terbukti meningkatkan efisensi bahan bakar sebesar tiga persen berkaitan dengan pengurangan beban penyejuk udara.
Lantas sebesar apa efek penggunaan kaca film berkualitas bagus untuk mobil listrik? Pertanyaan ini tentu menarik untuk dicari tahu jawabannya.
Namun jika meninjau konsumsi energi dari sistem pendingin kabin, tentu kembali ke teknologi yang digunakan komponen AC. Jika sama dengan teknologi di mobil konvensional, energi yang dikonsumsi juga akan sama. (rdo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Cara Pilih Kaca Film Mobil Sesuai Kebutuhan
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha