jpnn.com, NIGERIA - Maskapai penerbangan di Nigeria yang menjadi anggota Asosiasi Operator Maskapai Nigeria (AON) akan berhenti beroperasi karena tingginya biaya bahan bakar jet atau avtur.
Seluruh maskapai mulai berhenti beroperasi terhitung mulai Senin ini.
BACA JUGA: Kecelakaan Boeing 737, Maskapai China Diduga Pangkas Anggaran Pemeliharaan Pesawat
Belum diketahui sampai kapan penghentian operasional dilakukan.
Penerbangan domestik di Nigeria telah terganggu sejak Maret karena beberapa maskapai mulai membatalkan jadwal internal, sementara yang lain menunda operasi dengan alasan kelangkaan avtur.
BACA JUGA: Eropa Mencekam, Maskapai Internasional Jauhi Wilayah Ukraina
Harga avtur secara global telah melonjak setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Hal ini memicu lonjakan pasar minyak mentah, memukul maskapai dan penumpang dengan kenaikan biaya yang tajam.
BACA JUGA: Gokil! Sudah Tekor Rp 11 Triliun, Maskapai Ini Belum Berhenti Bakar Uang
Harga avtur telah meningkat menjadi 700 naira (Rp 24,44 ribu) per liter di Nigeria dari 190 naira (Rp 6,63 ribu) dalam waktu singkat, kata AON dalam sebuah pernyataan.
AON juga mengatakan biaya penerbangan telah meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 120.000 naira (Rp 4,19 juta) per jam, sehingga tidak memungkinkan melanjutkan penerbangan.
Penumpang maskapai di Nigeria membayar tarif dalam naira, yang telah melemah tajam karena devaluasi.
Namun, pemasok bahan bakar dibayar dalam dolar, mata uang yang langka di negara dengan tingkat ekonomi teratas di Afrika itu.
Asosiasi itu mengatakan harga avtur yang terus naik telah menciptakan tekanan operasional yang memperlemah kemampuan finansial mereka.
"Oleh karena itu, operator maskapai penerbangan Nigeria (AON) menginformasikan kepada masyarakat umum bahwa maskapai anggota AON akan menghentikan operasi secara nasional mulai Senin 9 Mei 2022 hingga pemberitahuan lebih lanjut," katanya.(Antara/Reuters/JPNN)
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang