jpnn.com - JAKARTA - Klaim Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD DKI Jakarta Zainuddin yang menyatakan tiga nama tokoh Golkar layak memimpin Jakarta, disesalkan oleh Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Partai Golkar DKI Jakarta Agus Zakaria. Tiga nama yang disebut Oding adalah Tantowi Yahya, Azis Syamsudin, dan Idrus Marham.
Nah, menurut Agus Zakaria, yang dilakukan Zainuddin adalah langkah mencari muka pada tokoh tersebut, tetapi merugikan citra Golkar di mata pemilih.
BACA JUGA: Ahok Ingin Sulap Balai Agung jadi Bioskop
“Apa yang dilakukan Zainuddin adalah cara-cara lama dan primitif dalam politik, yaitu jualan kandidat. Tujuan politiknya adalah untuk mencari sensasi di waktu yang sesungguhnya tidak tepat, pada saat bersamaan merugikan partai,” ujar mantan Ketua Golkar Jakarta Selatan ini.
Agus menambahkan, simpati rakyat pada Golkar di DKI Jakarta sekarang berada pada titik nadir. Buktinya, pada pileg 2014 lalu, Golkar hanya meraih peringkat tujuh, dengan perolehan 9 kursi dari 106 kursi DPRD.
Kata dia, itu adalah pencapaian Golkar terendah dalam sejarah. Pada saat itu Zainudin adalah Sekretaris Partai Golkar DKI Jakarta. “Harusnya Zainuddin memikirkan bagaimana mendekatkan Golkar pada rakyat dan pemilih Jakarta,” tegasnya.
BACA JUGA: Kasihan... Ahok Tegur Kepala Biro Umum di Depan Pedagang Gara-Gara Ini
Lebih lanjut dijelaskannya, Pilgub DKI menjadi momentum bagus untuk mendekatkan Golkar dengan Rakyat. Saatnya untuk mendengarkan suara rakyat Jakarta tentang siapa yang pantas memimpin Jakarta.
Rakyat DKI Jakarta itu, lanjut Agus, sudah sangat cerdas. Mereka bisa memeriksa track record calon yang digadang-gadang, setiap saat setiap waktu.
BACA JUGA: Ahok Ingin Warga Bisa Nikmati Jakarta dari Balai Kota
“Kalau jauh-jauh hari sudah ngomong siapa yang akan diusung, apalagi asal sebut nama tanpa basis survey, maka Golkar akan makin ditertawakan oleh pemilih Jakarta. Zainuddin harus lebih cerdas menyerap aspirasi rakyat,” tegas Agus.
Mantan Ketua Bapilu Golkar DKI Jakarta ini menghimbau Zainuddin untuk lebih fokus membenahi infrastruktur partai yang amburadul daripada bicara Pilgub. "Tantowi saja belum mau memikirkan Pilkada karena Golkar masih terpecah dan waktu Pilkada masih lama," terangnya.
Lebih lanjut dikatakannya, kondisi kantor Golkar di wilayah DKI Jakarta sangat memperihatinkan. Sebagai kader, dia sangat sedih jika melihat kondisi kantor Golkar DKI Jakarta yang tidak terurus, apalagi kantor-kantor Golkar Kabupaten/Kota, seperti rumah tinggal tak berpenghuni.
“Benahi dulu infrastuktur partai ini, percantik dulu partai dari dalam, baru ngomong Pilgub,” tandasnya. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Senangnya Warga Jakarta Bisa Selfie Bareng Ahok
Redaktur : Tim Redaksi