Kader Golkar Maluku Terpecah Soal Pemecatan Assagaff

Senin, 27 Februari 2012 – 05:33 WIB

AMBON - Partai Golkar Maluku sepertinya ‘takut’ mengusulkan pemecatan Wakil Gubernur Said Assagaff dari partai berlambang pohon beringin itu. Padahal, sejumlah elit Golkar ‘gregetan ‘ segera mendepak Assagaff dari Golkar karena ingin mengincar kursi Ketua Demokrat Maluku.

Buktinya, ketika rapat pengurus harian DPD Golkar Maluku dengan agenda rapat pengusulan pemecatan Assagaff dari Golkar tidak mencapai kata sepakat. Rapat berlangsung sekitar dua jam itu berlangsung memanas. Ini karena sejumlah pengurus berbeda pendapat soal posisi Assagaff di Golkar.

’’Ada yang mengiginkan pak Assagaff langsung diusulkan dipecat. Ada yang berkeinginan pak Assagaff dimintai keterangan baru diusulkan untuk dipecat,’’kata salah satu fungisonaris DPD Golkar  Maluku kepada Ambon Ekspres (JPNN Group).

Namun, kata kader Golkar yang enggan namanya diwartakan itu, hasil rapat tersebut akhirnya memutuskan untuk membentuk tim pencari fakta. Lanjut dia, jika tim pencari fakta menemukan Assagaff tetap ngotot hengkang ke Demokrat maka akan diusulkan untuk dipecat.’’Tapi, dengan syarat pak Assagaff dipanggil dulu untuk dimintai keterangan. Nah, kalau pak Assagaff tetap ngotot tentu diusulkan untuk dipecat,’’terangnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Organisasi dan Kaderisasi DPD Golkar Maluku, Husein Toisuta menegaskan, rapat yang diagendakan khusus membahas nasib Assagaff Jumat (24/2) langsung mengusulkan pemecatan Assagaff dari Golkar.’’Jadi gidak ada toleransi bagi pak Assagaff. Nah, selama ini beliau tidak konsisten makanya diusulkan untuk dipecat,’’kata Toisuta beberapa waktu lalu.

Terpisah, Sekretaris Kordinator DPP Golkar untuk Maluku, Arsi Divinubun menyesalkan sikap DPD Golkar Maluku yang belum memutuskan pengusulan pemecatan Assagaff dari Golkar. Ia menilai, ada keinginan sejumlah elit Golkar  menahan Assagaff di Golkar.’’Nah, kalau terus tahan pak Assagaff di Golkar, maka kedepan Golkar tidak akan maju,’’kata Divinubun ketika dihubungi kemarin.

Padahal, kata dia, aturan main di Golkar sangat jelas. Menurut dia, jika ada kader Golkar yang  mendua hati harus diberikan sanksi tegas.’’Jangan membiarkan kader partai yang tidak konsisten. Ini bertentangan dengan norma dan kebijakan partai saat Rapimnas II di Jakarta beberapa waktu lalu. Kami (DPP Golkar) juga sudah tahu ada beberapa kader partai mencoba rasionalisasi agar yang bersangkutan (Assagaff) tidak didberhentikan,’’kesalnya.

Ia mencontohkan, ketika sejumlah elit DPP Golkar, masuk organisasi kemasyarakatan Nasional Dmeokrat atau NasDem langsung disuruh memilih dan bersikap.’’Nah, kalau pak Assagaff terus ditahan di Golkar akan menggangu program partai di tahun 2012 ini, yakni tiada hari tanpa penggalangan. Jangan sampai karena kepentingan lalu membuat penafsiran. Dan, jangan membuat pencitraan partai menjadi buruk karena ulah seorang kader partai. Lebih baik diberhentikan dari pada menjadi virus,’’usulnya. (YOS)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Targetkan 12 Juta Kader


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler