jpnn.com, JAKARTA - Politikus muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan ada tiga fenomena sekaligus hikmah di balik Pilkada DKI Jakarta, Rabu (19/4), yang sementara ini dimenangkan pasangan Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
Pertama, katanya, rakyat Jakarta sudah tidak mau lagi dianggap rendah, bodoh, dan murahan sehingga dengan mudahnya terbeli harga diri dan martabatnya hanya dengan sejumlah uang apalagi sembako.
BACA JUGA: Golkar DKI Langsung Ucapkan Selamat ke Anies-Sandi
Kedua, rakyat Indonesia sudah bisa independen dan tidak lagi takut oleh para pemimpinnya yang sewenang-wenang. Walaupun terus diteror, dikriminalisasi, ditakut-takuti, di-sweeping oleh aparat kepolisian, namun mereka tetap hadir.
“Walaupun Presiden dan pemerintahannya menunjukkan secara vulgar dukungannya kepada salah satu calon, namun mereka mampu rasional dan objektif memilih mana yang baik buat mereka," ujar Doli di Jakarta.
BACA JUGA: Jauh Banget Selisihnya di TPS Anies
Hikmah ketiga menurut dia, berbagai bentuk kecurangan yang bisa diidentifikasi sejak awal dan disosialisasikan secara massif, akhirnya menemui jalan buntu. Tugas Bawaslu yang dianggap berpihak dan mandul, akhirnya diambil alih langsung oleh rakyat.
"Rakyatlah yang menegur langsung, memotret, dan memviralkan praktik-praktik kecurangan itu. Rakyat pula yang kemudian mendatangi gudang-gudang sembako, menyegel, menongkrongi, dan menghalangi terjadinya pembagian," tutur mantan Ketua Bapilu DPP Golkar itu.
Karenanya, dia memandang bahwa proses Pilkada DKI Jakarta merupakan pengalaman yang menarik dalam perkembangan demokrasi di Indonesia.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Anies: Kita Harus Merayakan Kebinekaan dan Persatuan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden PKS: Jangan Berlebihan Rayakan Keunggulan
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam