MAGETAN - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Taufik Kurniawan meminta kader PAN tidak berpuas diri dengan hasil yang ditunjukkan dalam survei Lembaga Survei Indonesia (LSI). Hasil tersebut harus dijadikan sebagai "jamu" untuk membangkitkan semangat.
"Meski dalam hasil survei, PAN mengalami peningkatan, namun jangan kemudian membuat kita puas diri. Selayaknya, hasil ini menjadi "jamu" yang bisa membangkitkan semangat untuk mengejar target yang telah diamanatkan partai," beber Taufik saat hadir dalam Rapat Koordinasi Daerah Pemilihan Jawa Timur VII, di Magetan, Jawa Timur, Rabu (29/2).
Taufik mengatakan, kader PAN harus bisa memanfaatkan momentum yang ada saat ini. Momentum yang dimaksud, kata dia, yaitu Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono yang menyatakan bahwa PAN merupakan anak kandung dari reformasi.
"PAN anak kandung reformasi. Siapa bapak kandungnya? Ya, Amin Rais. Kita harus bisa menterjemahkannya, kenapa orang selevel presiden pun mengakui PAN anak kandung reformasi," kata Wakil Ketua DPR itu.
Menurut Taufik, PAN lahir dari keringat, tetesan darah, dan tetes air mata saat terjadinya reformasi. "Ini perlu menjadi semangat para kader di PAN. Semangat ini harus dijadikan momentum menuju Pemilu 2014," ujarnya.
Taufik mengatakan, pada tahun 1998, bukanlah sesuatu yang sulit untuk bisa menempatkan kadernya sebagai presiden RI. "Kalau kita sekadar ingin punya presiden, di tahun 1998, PAN harusnya sudah punya presiden. Pak Amin saat itu hanya diminta untuk bilang iya saja untuk menjadi presiden," terangnya.
Namun saat itu, kata Taufik, Amin Rais kemudian meminta waktu. "Pak Amin meminta restu dari ibunya. Ibunya bilang, dipikir dulu. Akhirnya Pak Amin memutuskan untuk jadi ketua MPR saja," jelasnya.
Taufik menambahkan, dirinya pernah menanyakan hal tersebut kepada Amin Rais. "Saya pernah tanya ke Pak Amin, kenapa menolak menjadi presiden? Beliau bilang, janganlah kita semua ini menerima kenaikan pangkat atas dasar hadiah dari orang lain, tapi terima pangkat dari hasil keringat dan restu orang tua," ungkapnya.
Melalui momentum tersebut, lanjutnya, PAN telah bertekad tetap akan mengusung ketua umumnya, Hatta Rajasa, sebagai calon presiden di pilpres 2014 mendatang. "Pak Hatta juga sudah komitmen dengan DPW-DPW, kalau beliau setiap bulannya akan bertemu dengan DPW. Jadi tidak ada lagi masalah kesulitan untuk bertemu dengan Ketum," tandasnya.
Wakil Ketua DPR RI ini juga mengatakan, dalam Pilpres 2014 mendatang, PAN optimistis dapat meraih perolehan suara sesuai target sebesar dua digit. Dalam hasil survei LSI jika pemilu dilaksanakan hari ini, PAN meraih dukungan 4,7 persen suara. Sedangkan, Hatta Rajasa ditempatkan di peringkat sembilan dengan elektabilitas 2,2 persen.
DPP PAN menargetkan tingkat elektabilitas Hatta Rajasa hingga akhir 2012 sudah naik menjadi sekitar 12 persen. Guna meningkatkan tingkat elektabilitas, kata Taufik, harus dengan bekerja keras menjalankan amanat Rakernas. (yay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Lagi Jadikan BBM Bahan Pencitraan
Redaktur : Tim Redaksi