“Ketika ditanya, pemilih ternyata tidak suka dengan skandal korupsi yang menggerogoti partai yang dipilihnya. Artinya pemilih kita kritis” kata CEO SMRC, Grace Natalie dalam Dialog Kenegaraan bertema “Ancaman Swing Voter Menjelang Pemilu 2014” di gedung DPD RI, Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (17/10).
Salah satu dampak dari banyaknya swing voter ini, lanjut Grace, adalah berubahnya peta kekuatan partai politik. Namun begitu hal ini harus disikapi secara positif.
“Peningkatan swing voter ini mengindikasikan bahwa pemilih kita saat ini lebih rasional. Mereka mulai bisa memberikan reward dan punishment terhadap perilaku anggota dewan. Jadi ini harus dipandang secara positif,” ujar Grace.
Merespon hasil tersebut, politisi PKS M Nasir Djamil di tempat sama berpendapat bahwa survei itu bisa menjadi semacam warning bagi parpol. Diakuinya, jumlah swing voter yang besar memang mengkhawatirkan.
“Namun ini bukan ancaman bagi PKS, yang lebih mengkhawatirkan adalah jika swing voter tersebut apolitis dan menjadi sasaran money politic,” tegasnya.
Sementara Ketua Umum Partai NasDem Patrice Rio Capella, mengaku gembira dengan hasil survei SMRC tersebut. “Banyaknya swing voter adalah hal yang menggembirakan dan menguntungkan bagi kami, sebab jika jumlahnya kecil, Partai NasDem tidak perlu lahir,” kata Rio.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akbar Sebut Dahlan Berpotensi jadi Capres
Redaktur : Tim Redaksi