JAKARTA - Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait menilai wajar adanya setoran uang dari kader kepada partai politik (parpol). Pria yang akrab disapa Ara itu menyebut setoran dana sebagai bentuk penerapan nilai gotong royong.
Hal ini disampaikannya terkait setoran Rp25 juta yang wajib dibayarkan anggota Fraksi PDIP di DPR kepada partai.
"Wajar partai dibiayai anggotanya. Buat apa ada nilai-nilai gotong royong yang diajarkan Bung Karno kalau tidak kita gunakan," kata Maruarar usai acara diskusi di Media Center KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (1/5).
Menurut Ara, para anggota fraksi PDIP juga tidak merasa dibebani dengan kewajiban penyetoran iuran tersebut. Ia menegaskan bahwa setiap anggota membayar iuran dengan ikhlas.
Bahkan, lanjutnya, iuran bulanan bukan satu-satunya yang harus dibayarkan. Dalam rangka pemenangan pilkada, para anggota Fraksi PDIP juga kerap merogoh kocek mereka masing-masing.
"Kayak waktu Pak Jokowi dulu misalnya kita patungan, sekarang buat Ganjar di Jateng juga," tandas anggota DPR RI tersebut. (dil/jpnn)
Hal ini disampaikannya terkait setoran Rp25 juta yang wajib dibayarkan anggota Fraksi PDIP di DPR kepada partai.
"Wajar partai dibiayai anggotanya. Buat apa ada nilai-nilai gotong royong yang diajarkan Bung Karno kalau tidak kita gunakan," kata Maruarar usai acara diskusi di Media Center KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (1/5).
Menurut Ara, para anggota fraksi PDIP juga tidak merasa dibebani dengan kewajiban penyetoran iuran tersebut. Ia menegaskan bahwa setiap anggota membayar iuran dengan ikhlas.
Bahkan, lanjutnya, iuran bulanan bukan satu-satunya yang harus dibayarkan. Dalam rangka pemenangan pilkada, para anggota Fraksi PDIP juga kerap merogoh kocek mereka masing-masing.
"Kayak waktu Pak Jokowi dulu misalnya kita patungan, sekarang buat Ganjar di Jateng juga," tandas anggota DPR RI tersebut. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Harus Ada Penataan Ulang Proses Legislasi di DPR
Redaktur : Tim Redaksi