jpnn.com - JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah agar akusisi BTN-Mandiri dibatalkan. Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah Natsir Mansyur menilai banyak dampak buruk bila akuisisi itu terjadi.
"Sebaiknya ditangguhkan dengan memerhatikan berbagai pertimbangan mulai dari peran BTN sebagai bank pembiayaan perumahan hingga pengaruhnya terhadap masyarakat daerah," ujar Natsir di Kantor Pusat Kadin, Jakarta, Senin (21/4).
BACA JUGA: Resmikan Hotel Ibis Budget Pertama di Makassar
Lebih lanjut Natsir mengatakan, BTN yang core bisnisnya pembiayaan perumahan mempunyai peran yang jelas, fokus mengurus perumahan dan hal itu sangat diperlukan. Menurutnya, peran BTN terhadap bisnis perumahan juga berdampak luas kepada perekonomian nasional, serta pergerakan ekonomi di daerah khususnya pembiayaan perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang diperkirakan berjumlah hingga 15 juta unit.
“BTN paling siap dan paham, apa Mandiri siap? Program ini dibangun oleh pengusaha daerah yang banyak tersebar di luar Jakarta, sehingga berdampak luas terhadap pergerakan ekonomi di daerah,” terangnya.
BACA JUGA: Distribusikan Logistik Pileg, PT Pos Raup Rp 30 M
Atas pertimbangan itulah, pihaknya meminta Menteri BUMN agar perbankan bisa lebih fokus. Misalnya bank yang khusus mengurusi perumahan, bank industri, bank infrastruktur, industri maritim, bank agribisnis, dan lain-lain.
“Selama ini perbankan kita seperti super market, banyak produk tidak fokus, akhirnya bersaing tidak sehat, sementara di Tiongkok saja, ada beberapa bank yang fokus pada sektor tertentu. Di Indonesia, perbankan khususnya untuk perumahan masih sangat diperlukan," tukas Natsir.(chi/jpnn)
BACA JUGA: PT Pos Raup Rp 30 Miliar dari Distribusi Surat Suara
BACA ARTIKEL LAINNYA... Garuda Travel Fair Capai Target Rp 8 Miliar
Redaktur : Tim Redaksi