jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan, Festival Folklor Nusantara (FFN) 2018 yang selesai beberapa waktu lalu merupakan upaya untuk mencerdaskan masyarakat, khususnya generasi muda.
FFN 2018 sendiri merupakan pentas seni budaya yang diselenggarakan Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi Negeri (Himpuni) guna menyambut 90 tahun Sumpah Pemuda.
BACA JUGA: Sabet Juara FFN 2018, UGM Bawa Pulang Piala Presiden
Puncak acara diisi dengan adu bakat kelompok paduan suara mahasiswa dari 12 universitas negeri maupun swasta yang lolos ke babak final.
Triawan menuturkan, keragaman budaya berbagai provinsi di Indonesia yang telah ditampilkan pada FFN 2018 dieksekusi secara baik serta berkualitas.
BACA JUGA: Sherina Main Film Wiro Sableng, ini Komentar Triawan Munaf
"Acara ajaib. Suara-suara yang berbeda, intonasinya, berbagai macam suara digabungkan, dilatih dan diaransemen dengan bagus," ujar Triawan, Senin (5/11).
Menurut Triawan, penyelenggaraan kegiatan budaya seperti FFN 2018 membuat Indonesia semakin dikagumi oleh bangsa-bangsa di dunia.
BACA JUGA: Triawan Munaf Berharap Rehabilitasi Fariz RM Sampai Tuntas
"Yang terpenting bagaimana mengemas budaya. Membuat kagum dunia. Wawasan dan pemahaman budaya ditingkatkan supaya warisan masa lalu bisa dikembangkan," ucap Triawan.
Triawan mengimbau setiap ide bentuk kreativitas budaya dimanifestasi sehingga selamanya menjadi aset negara.
Nantinya, nilai kreativitas budaya juga akan menjadi semakin mahal.
"Kalau bisa event seperti FFN 2018 bisa dijual mahal oleh adik-adik kelompok paaduan suara mahasiswa dan Himpuni," kata Triawan.
Triawan berharap dukungan terhadap ajang dan ide ekonomi kreatif seperti FFN 2018 terus berlanjut meski nantinya kepala Bekraf berganti. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fariz RM Ditangkap Lagi, Begini Reaksi Triawan Munaf
Redaktur : Tim Redaksi