jpnn.com, JAKARTA - jpnn.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) bakal ikut mendanai proyek light rail transit (LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek).
Ini dilakukan lantaran KAI juga terlibat dalam proyek tersebut, di mana KAI berlaku sebagai investor.
BACA JUGA: JPO di Stasiun Tanah Abang Mulai Beroperasi
Keterlibatan KAI dalam proyek LRT akan diatur dalam perbaikan pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2016, tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepetan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Sugiharjo menerangkan, proyek LRT menelan investasi sekitar Rp 27 triliun.
BACA JUGA: KAI Berikan Layanan Kesehatan Lewat Rail Clinic
Sementara, PT Adhi Karya telah meneken kontrak dengan Kemenhub senilai Rp 23,3 triliun.
"Iya, nanti ada hitungan skema investasi," ujar Sugiharjo.
BACA JUGA: Tiket KA Lebaran 2017 Bisa Dibeli Mulai 17 Maret loh
Dia menerangkan, untuk LRT pemerintah telah memutuskan skema pembiayaan kombinasi yakni dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan investasi.
Untuk APBN, pemerintah mengalokasikan penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN maupun alokasi dari kementerian lembaga.
Nantinya, KAI akan mendapat PMN menunggu restu dari DPR. Selain itu KAI juga bakal mendapat subsidi.
"KAI akan diberikan dua, yaitu masa konsesi dan pemberian subsidi selama 12 tahun kita menghitungnya. Subsidi ini opsinya sumber dana bisa APBN maupun APBD DKI Jakarta sehingga sudah jelas skema pendanaan," terang dia.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Perlintasan Sebidang di Jakarta Bakal Ditutup
Redaktur & Reporter : Yessy