jpnn.com, SEMARANG - Direktur Pengelolaan Sarana KAI John Roberto menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan 9.500 perjalanan selama 16 hari masa angkutan Lebaran 2025. Angka itu meningkat sekitar 8 persen dibandingkan tahun lalu.
"Hari ini kami menggelar apel pasukan Posko Angkutan Lebaran yang berlangsung dari 24 Maret hingga 8 April. Prediksi puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28 Maret, dan arus balik pada 8 April 2025," kata John di Stasiun Semarang Tawang, Senin (24/3).
BACA JUGA: Kredit Pintar Hadirkan Mudik Gratis ke Beberapa Kota di Pulau Jawa
John menyebut telah melakukan pemeriksaan kesiapan seluruh personel KAI di daerah-daerah, termasuk berkoordinasi dengan TNI-Polri untuk memastikan keamanan perjalanan.
Sementara rute dengan permintaan tertinggi pemudik masih menuju Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
BACA JUGA: Mudik 2025: Jasa Marga Ungkap Titik Kepadatan di Jalur Tol
Pihaknya juga mengantisipasi kondisi cuaca yang diperkirakan masih akan mengalami hujan hingga akhir Maret. Kini kerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah dilakukan untuk memastikan jalur-jalur rawan tetap aman dilalui.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan jalur, termasuk di Gubug, Kabupaten Grobogan yang sebelumnya terdampak. Kami terus menyiagakan petugas untuk memantau kondisi jalur setiap hari," ujarnya.
BACA JUGA: Mudik Lebaran, 12 Ribu Pemudik Berangkat dari Stasiun Gambir pada H-7
Dari sisi keamanan, KAI telah menyiapkan hampir 200 ribu petugas yang di antaranya terdiri dari 1.862 personel internal keselamatan, 370 personel keamanan tambahan, serta 60 petugas dari TNI, dan Polri.
Kepala Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang Daniel Johannes Hutabarat menyebut penjualan tiket di wilayahnya juga mencapai hampir 60 persen. Dia menyebut masyarakat segera memanfaatkan sisa tiket yang masih tersedia.
"Saat ini penumpang arus mudik sudah mulai berdatangan, baik di Stasiun Tawang maupun Poncol. Kedatangan terbanyak masih dari arah Jakarta," kata Daniel.
Pihaknya memastikan kelancaran perjalanan dengan menyiapkan 33 personel tambahan yang bertugas menjaga keamanan, dan kelancaran operasional.
Daniel menyoroti tingginya risiko kecelakaan di perlintasan sebidang akibat kedisiplinan pengguna jalan yang masih rendah. Untuk mengurangi potensi kecelakaan, pihaknya menambah petugas ekstra di perlintasan tidak terjaga serta melakukan penutupan perlintasan liar.
"Kami telah meningkatkan koordinasi dengan Pemda, dan Dinas Perhubungan untuk menekan angka kecelakaan di perlintasan sebidang," katanya.(wsn/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Wisnu Indra Kusuma