Kain Tenun Tajung Wastra Palembang Tetap Eksis di Tangan Pengrajin Legendaris

Jumat, 06 Desember 2024 – 14:51 WIB
Salah satu karyawan saat menenun kain tenun Tajung. Foto: Cuci Hati/JPNN.com.

jpnn.com, PALEMBANG - Kain tenun Tajung warisan sastra (Wastra) di Palembang masih eksis di tangan pengrajin legendaris Udin Abdillah.

Udin tetap konsisten menggeluti bisnis tekstil dan memberdayakan warga sekitar tempat tinggalnya sebaai upaya memberdayakan kearifan lokal agar tetap eksis.

BACA JUGA: Ghea Panggabean Tampilkan Koleksi Konsep Tenun Sumba dengan Material Kapas Amerika

Kain tenun Tajung kini dibuat menjadi beberapa busana yang menarik dengan balutan berbagai motif. Seperti Limar, Bunga Tabur, Kotak dan lainnya.

Saat ditemui di kawasan Tuan Kentang Kecamatan Jakabaring Palembang Udin mengaku bahwa usaha tekstil ini berawal dari ketertarikannya pada bidang budaya yang dimulai sejak tahun 1984.

BACA JUGA: Berkat Fasilitas dari Bea Cukai, Produk Tenun Asal Yogyakarta Tembus Pasar di 4 Negara Ini

"Waktu itu umur saya 31 tahun, kain tenun Tajung ini juga merupakan warisan turun temurun dari orang tua, " ungkap Udin saat ditemui di rumahnya, Jumat (6/12).

Eksistensi wastra yang kian tergerus tidak membuat Udin menyerah dan terus konsisten menggeluti bisnis tekstil tersebut.

BACA JUGA: Sarung BHS Perkenalkan Produk Hasil Perajin Tenun di Inacraft 2024

"Alhamdulillah sekarang saya sudah mempekerjakan puluhan karyawan untuk membuat kain tenun Tajung ini, " ujar Udin.

Di usianya yang menginjak 64 tahun Udin juga masih aktif menenun.

Untuk menghasilkan satu kain tenun Tajung dibutuhkan 36.000 helai benang dengan memakan waktu 25 hari. Namun, penenun per meter hanya 3 sampai 4 hari.

"Prosesnya dimulai dari pembuatan lusi atau pola benang di mesin, serta pembuatan pakaian motif, " kata Udin.

Harga kain tenun Tajung bervariasi sesuai dengan motif dan bahan baku, dimulai dari 200 sampai 300 ribu rupiah per meter.

"Alhamdulillah penjualan tidak hanya dari Palembang, tetapi sudah tembus pasar internasional, seperti Malaysia, Brunei Darussalam dan Belanda, " kata Udin.

Dari sana, Udin makin optimistis Wastra yang merupakan salah satu identitas daerah ini menjadi sumber penghasilan sekaligus upaya mempertahankan kebudayaan Nusantara.

"Mudah-mudahan usaha kain tenun Tajung ini makin berkembang, hingga kearifan lokal ini tidak tergerus oleh zaman, " tutup Udin. (mcr35/jpnn) 


Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Cuci Hati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler