Kaji Ulang Kesiapan Riau

Anggaran Pemerintah Pusat Dikunci Rp 200 Miliar

Kamis, 09 Mei 2013 – 09:06 WIB
JAKARTA - Pemerintah pusat dan pemprov Riau kemarin menggelar rapat persiapan pelaksanaan Islamic Solidarity Games (ISG) III 2013.

Isu penting dalam pembahasan ini adalah opsi perubahan tuan rumah dari Riau ke Jakarta. Hasil rapat menyatakan panitia mengkaji ulang kesiapan Riau untuk menggelar event tersebut.

Rapat koordinasi tingkat menteri ini dipimpin langsung Menko Kesra Agung Laksono. Selain itu juga diikuti Menpora Roy Suryo, Menkominfo Tifatul Simbiring, dan Menag Suryadharma Ali. Selain itu rapat ini juga diikuti Gubernur Riau Rusli Zainal. Rapat tingkat menteri ini berlangsung tertutup untuk media.

Usai rapat Agung Laksono, Roy Suryo, dan Rusli Zainal menggelar konferensi pers. Dalam paparannya, Agung mengatakan jika rapat memutuskan pelaksanaan ISG ditunda dari Juni menjadi akhir September nanti.

"Itu yang sudah final. Selanjutnya opsi memindah tuan rumah dari Riau ke Jakarta belum ditetapkan," katanya. Agung mengatakan bagaimanapun juga ISG III 2013 harus terlaksana, sebab amanah dari anggota OKI.

Menteri dari Partai Golkar itu mengatakan, pemerintah pusat tetap menghargai masyarakat Riau yang tentunya mengharapkan even negara-negara anggota OKI itu digelar di sana. Tetapi dia menegaskan aspek kesiapan panitia setempat juga tidak boleh diabaikan.

Agung mengatakan dalam waktu dekat tim dari Jakarta akan melakukan tinjauan langsung ke Riau. "Kita bersama-sama akan pastikan bagaimana persiapan Riau untuk menyelenggarakan ISG," tandasnya.

Jika hasil peninjauan itu berkesimpulan Riau siap, maka pemerintah pusat tidak bisa memaksakan memindahnya ke Jakarta. Sebaliknya jika kesiapan di Riau jelek, otomatis tuan rumah ISG langsung digeser ke Jakarta. Diperkirkan keputusan keluar bulan depan.

Roy Suryo menerangkan urusan penganggaran ISG III 2013. Dia mengatakan jika pemerintah pusat sudah mengunci pemberian alokasi anggaran senilai Rp 200 miliar. Dia mengakui sempat ada masukan dari panitia supaya anggaran ditambah lagi sekitar Rp 55 miliar, tetapi Kemenpora tidak menyetujuinya.

"Sudah tidak bisa ditambahi lagi, termasuk juga dari APBN-P 2013. Kalau dari APBD-P Riau kami pasrahkan ke daerah," tandasnya.

Selain urusan anggaran, Roy juga meluruskan kabar jika opsi memindah gelaran ISG III 2013 dari Riau ke Jakarta adalah gagasan pihaknya. "Itu tidak benar. Saya masih pegang rekaman rapat dua minggu lalu. Allah juga mendegarkan rapat itu," kata Roy.

Dia menjelaskan jika opsi memindah ISG III 2013 dari Riau ke Jakarta justru keluar dari delegasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau. "Mereka tidak mau ISG di Riau dibuka dengan doa tetapi berujung di KPK (ada dugaan korupsi, red)," tandasnya.

Roy menegaskan lagi opsi memindah venue ISG III 2013 dari Riau ke Jakarta itu bukan gagasan dari Kemenpora. Dia mengatakan opsi pemindahan itu menjadi hasil rapat karena pertimbangan sosial dan hukum.

Gubernur Riau Rusli Zainal mengatakan kesiapan pelaksanaan ISG III 2013 di Riau sudah mencapai 97 persen. Untuk urusan penyegelan Stadiun Utama Riau oleh konsorsium (KSO) kontraktor, Rusli mengatakan sudah hampir rampung.

"Sebentar lagi beres, tinggal pembahasan administrasi," katanya. Sebelumnya pihak KSO menyegel stadium kebanggaan warga Riau itu karena pemerintah setempat menunggak hutang hingga Rp 200 miliar.

Rusli mengatakan penetapan ISG III 2013 di Riau itu sejalan dengan program otonomi daerah. "Jangan semuanya di Jakarta. Beri kesempatan daerah," tandasnya. Rusli mengatakan dirinya menjadi jaminan atas kesuksesan penyelenggaraan ISG III 2013 nanti. (wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Fergie Tetap Pegang Kendali

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler