Kak Seto: Hanya Koes Plus yang Peduli Anak-Anak

Sabtu, 06 Januari 2018 – 10:54 WIB
Seto Mulyadi alias Kak Seto. Foto: dok JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi mengapresiasi kiprah band Koes Plus. Menurut Kak Seto, panggilannya, ada sisi lain yang sangat istimewa dari Koes Plus yang mungkin terlupakan.

"Coba jawab, adakah band dewasa yang pernah bikin album anak-anak? Mana ada" kata Kak Seto.

BACA JUGA: Biar Om Yon Bisa Melepas Rindu dengan Om Tonny

Menurut dia, cuma Koes Plus kelompok musik orang dewasa yang masih menyempatkan diri membuat album khusus untuk para bocah. Bahkan sampai beberapa volume. Judul kasetnya adalah Pop Anak-Anak.

BACA JUGA: Yon Koeswoyo Pergi, Tiga Presiden Ikut Berduka

Isinya adalah sejumlah lagu semisal Kupu-kupu, Pok Ami-Ami, Kereta Api, Ke Sekolah, dan Tri Lila Lili. Walau dibuat khusus bagi anak-anak, aransemen musik kaset yang dikeluarkan Remaco Records itu tetap lengkap dan khas ala Koes Plus.

Entah sudah berapa banyak lagu-lagu Koes Plus yang diracik ulang oleh musisi-musisi zaman now. Serunya, walau cover version, popularitas sebagian di antaranya tidak kalah bahkan melampaui versi aslinya. Tapi sepanjang ingatan berjalan, sepertinya tidak ada cover version khusus untuk lagu anak-anak Koes Plus.

BACA JUGA: Mengenang Suara Emas Yon Koeswoyo, 6 Lagu Hit Didaur Ulang

"Nah, di momen kepergian Yon Koeswoyo, LPAI tidak hanya ingin bernostalgia. LPAI mengajak seluruh pencipta lagu, penyanyi, penata musik, dan produser musik untuk menemukan kembali inspirasi yang pernah Koes Plus persembahkan kepada anak-anak Indonesia," tuturnya.

Inspirasi berupa keterpanggilan hati untuk menceriakan hati dan memperkaya perbendaharaan kata anak-anak dengan semantik yang santun, sukaria, sepantaran dengan usia mereka.

LPAI percaya, karya yang tercurah dari hati akan hidup lestari. Lagu anak-anak Koes Plus, dengan Yon Koeswoyo sebagai vokalis utamanya, adalah buktinya. Lagu Pok Ami-Ami diciptakan puluhan tahun silam. Namun kegembiraannya melintasi generasi dan akan terus menjadi nyanyian tatkala kita menimang anak, cucu, cicit hingga bermasa-masa mendatang.

"Ketulusan untuk menciptakan nyanyian anak-anak, insyaallah, akan turut menjadi sumbangsih nyata bagi perlindungan anak di Tanah Air. Perlindungan anak tidak melulu bicara tentang kebiri, perang terhadap pedofil, kampanye anti-LGBT, perekrutan kader teroris cilik, dan serbaneka narasi menegangkan lainnya. Tapi juga tentang bagaimana merayakan kehidupan anak-anak dengan pernak-pernik yang benar-benar setara dengan umur mereka," bebernya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Curiga Jadi Karya Terakhir Yon Koeswoyo  


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler