jpnn.com - PADANG - Keheningan siang dan berbagai persiapan masyarakat untuk menghadapi lebaran di Komplek Perumahan Taruko III Labuhan Tarok, Kelurahan Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sabtu (26/7) siang sontak heboh setelah ditemukannya dua mayat laki-laki di tengah persawahan. Keduanya adalah kakak beradik yang ditemukan penuh luka bacokan di tubuh dan wajahnya.
Penemuan jenazah tersebut kontan saja membuat masyarakat bergegas dan menyesaki lokasi penemuan dua mayat beradik kakak tersebut. Lebih dari satu jam jenazah itu berada di lokasi dan dikerumuni warga sebelum petugas kepolisian datang kemudian melakukan identifikasi di sekitar lokasi.
BACA JUGA: Jelang Berbuka Puasa, Suami Tinju Istri
Neneng (34), salah seorang warga sekitar mengatakan, tidak ada seorangpun warga yang mengetahui kalau di lokasi itu ada orang meninggal. Padahal, warga pun sudah ada yang ke sawah pagi-pagi, begitu juga dengan warga lain yang melintasi sawah itu untuk sampai ke jalan utama.
“Saya saja baru tahu dari anak, dia bilang ada orang mati di sawah dua orang, setelah saya lihat ternyata memang benar,” papar Neneng.
BACA JUGA: Polres Jakbar Gelar Patroli Rumah Kosong
Kapolsek Kuranji, Kompol Masrial membenarkan tentang penemuan mayat tersebut. Dari hasil identifikasi yang dilakukan oleh petugas Unit Identifikasi Polresta Padang, akhirnya kedua korban tersebut bisa dikenali. Seorang korban bernama Muhammad Danil alias Amaik (40) yang tinggal di Durian Taruang dan adiknya, Muhammad Roni (33) yang tinggal di Pilakuik.
“Kita belum bisa memastikan apakah kedua korban ini adalah korban pembunuhan atau penggeroyokan, begitu juga dengan dugaan yang menyebut kalau keduanya berkelahi, belum bisa dipastikan,” ucap Masrial.
BACA JUGA: Dua Pekan Lumpuhkan 18 Bandit
Setelah dilakukan identifikasi, jenazah keduanya langsung dilarikan ke RSUP M Djamil Padang. Namun, saat evakuasi jenazah, petugas dan warga sekitar yang membantu kesulitan karena lokasinya berada ditengah sawah dan hanya ada jalan pematang.
“Biar dulu dilakukan autopsi oleh pihak rumah sakit, kami langsung melakukan penyelidikan di sekitar lokasi tersebut,” tukasnya.
Sementara itu, Kapolresta Padang, Kombes Pol Wisnu Andayana melalui Kasat Reskrim, Kompol Iwan Ariyandhi juga masih belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya dua orang kakak beradik tersebut. Namun, tim reskrim Polresta Padang bekerjasama dengan jajaran Polsek Kuranji tengah melakukan penelusuran terhadap kasus ini.
“Dugaan sementara memang keduanya korban pembunuhan karena ada luka sayatan di wajah dan tubuh, namun sejauh ini masih belum bisa disimpulkan apakah mereka berdua berkelahi ataupun dikeroyok, kita masih mengumpulkan fakta di lapangan,” papar Iwan.
Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M Djamil Padang, Gustafianof mengatakan, jenazah kedua korban sampai ke M Djamil pada Jumat siang dan langsung diinapkan di bungker jenazah. Polisi meminta otopsi terhadap kedua jenazah tersebut biar bisa didapatkan penyebab tewasnya.
“Hasil otopsi kita serahkan kepada polisi, yang pasti, kedua korban itu diantarkan oleh dua ambulance dengan didampingi anggota kepolisian,” tukas Gustafianof.
Sementara itu, adik dan kakak korban, Linda (35) saat ditemui di Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUP M Djamil Padang kemarin terlihat sangat shock karena kejadian tersebut. Dia menyebut pada Jumat (25/7) kemarin sekitar pukul 21.00 WIB, kedua saudaranya itu masih datang ke rumah amak (ibu.red) yang berada sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.
“Saya tinggal dengan amak di sana, dan mereka berdua memang sering datang karena menjaga ibu dan memantau kondisi ibu. Itu terus mereka lakukan setiap hari walaupun saya bersama ibu, katanya mereka khawatir,” ucap Linda sedikit mengiba.
Saat mendapatkan informasi pada Jumat siang, Linda pun tidak menyangka kejadian tersebut. Padahal, pagi harinya dia sudah bergerak keluar rumah dan melintas di sekitar lokasi, tapi tidak melihat kedua korban. Anak keempat dari sembilan bersaudara itupun sama sekali tidak mengetahui kalau kedua saudaranya itu berkelahi atapun dihajar orang.
“Selama ini mereka tidak punya musuh, kalau kerja mereka hanya tukang las dan itupun sudah lama sekali bekerja, tanpa ada orang yang sakit hati pada mereka,” pungkas Linda.
Pihak keluarga pun masih kebingungan dengan insiden yang menimpa kedua korban. Tapi, mereka berharap pihak kepolisian bisa cepat mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya.
“Kami hanya berharap polisi bergerak cepat menangkap pelakunya biar bisa jelas pula apa penyebab kematian dua anggota keluarga kami,” kata Linda mengakhiri. (ag)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aril Cabuli Anak Kandung Hingga 70 Kali
Redaktur : Tim Redaksi