jpnn.com - JAKARTA - PT Liga Indonesia (PT LI) memastikan bahwa Persija Jakarta tak bisa berkandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di sembilan laga kandang mereka. Penyebabnya, SUGBK sudah disewa pada tanggal-tanggal Persija main.
"Memang benar, sudah ada laporan Persija tidak bisa main di SUGBK beberapa laga. (Stadion) Itu menjadi komitmen klub saat submit, kalau tidak bisa ya harus ada opsi lain," kata CEO PT LI Joko Driyono, Rabu (28/1) malam.
BACA JUGA: Lolos Semifinal, Serena Patahkan Kutukan Lima Tahun
Menurut dia, tidak mungkin operator kompetisi melakukan reschedule jadwal. Kecuali, di tengah jalan ada benturan dengan masalah keamanan atau agenda nasional. Masalahnya, lanjut Joko, ternyata SUGBK sudah digunakan untuk laga lain.
Konsekuensinya, maka Persija harus menyiapkan stadion lain, yang menjadi alternatif kandang saat SUGBK tak bisa digunakan.
"Ya mereka harus cari stadion pengganti. Karena case Persija bukan karena alasan keamanan atau agenda nasional. Tidak bisa jadwal digeser," terang Joko.
BACA JUGA: Singkirkan Venus, Keys Lolos Semifinal
Sampai saat ini, manajemen Persija belum memberikan pernyataan terkait kondisi ini. Namun, kegagalan berkandang di SUGBK, akan menjadi kerugian tersendiri karena mereka harus terusir dari kotanya.
Selain Persija, klub lain yang harus terusir dari home basenya adalah Persebaya. Bedanya, jika Persija kalah dengan penyewa SUGBK yang telah memesan terlebih dulu untuk agenda lain, maka Persebaya karena masalah finansial. Berkandang di Bangkalan bisa menghemat anggaran sampai Rp 1 miliar. (dkk/jpnn)
BACA JUGA: Tim Sembilan Bantah Ingin Bekukan PSSI
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelar Pertemuan, Kemenpora dan PSSI Mulai Samakan Persepsi
Redaktur : Tim Redaksi