Kalah dari Surabaya Bhayangkara, Jakarta Pertamina Merasa Dirugikan Wasit

Senin, 14 Maret 2022 – 05:18 WIB
Pemain Jakarta Pertamina Pertamax Mahfud Cahyadi (4) saat berlaga melawan mantan timnya, Surabaya Bhayangkara Samator pada babak final four Proliga 2022 di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto. Foto: Proliga 2022

jpnn.com, JAKARTA - Tim bola voli putra Jakarta Pertamina Pertamax harus menerima kekalahan menyakitkan dari Surabaya Bhayangkara Samator di babak final four Proliga 2022.

Berlaga di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Minggu (13/3) malam WIB, Jakarta Pertamina kalah dengan skor 0-3 (19-25, 22-25, 23-25) dari Surabaya Samator.

BACA JUGA: Detik-Detik Tragis Kelingking Khalisa Patah di Proliga 2022

Pada laga itu, kinerja wasit pertandingan Indra Muflih menuai sorotan.

Anak asuhan Pascal Wilmar melancarkan protes keras karena wasit dinilai merugikan tim milik BUMN itu.

BACA JUGA: Pemain Asing Bogor LaVani Nyaman Tinggal di Indonesia

Puncaknya terjadi pada gim kedua, di saat Jakarta Pertamina tertinggal dengan skor 20-23 dari Surabaya Samator, wasit keliru membuat keputusan.

Kesalahan terjadi saat middle blocker Surabaya Samator Yuda Mardiansyah terlihat menjangkau bola terlebih dahulu sebelum bola melewati net.

BACA JUGA: Pemain Surabaya Samator Dianggap Memprovokasi, Kapten Tim Bola Voli SBY Protes Keras

Wasit Indra Muflih yang melihat dengan jelas justru memberikan poin untuk tim asal kota Pahlawan itu.

Pemain Pertamina Pertamax kemudian melancarkan protes keras hingga laga terhenti selama delapan menit.

Laga akhirnya dilanjutkan seusai pengawas wasit (SRC) Rudi Dwiprana mengganti Indra dengan Dadan Prarudiana.

Wasit kemudian memberikan poin untuk Jakarta Pertamina sehingga skor menjadi 21-23.

Selepas pertandingan, pelatih Jakarta Pertamina Pascal Wilmar merasa timnya banyak dirugikan oleh keputusan wasit.

"Hari ini kami banyak dirugikan dengan keputusan wasit, mental anak-anak menjadi turun," ungkap mantan pelatih Palembang Bank Sumsel Babel itu.

Mantan pelatih tim bola voli Maluku itu juga menyebut anak asuhannya banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga tim lawan bisa mengembangkan permainan.

"Saya akui memang sejak awal serve anak-anak sering salah. Performa mereka semakin lama semakin menurun karena banyak dirugikan oleh wasit," tambah Pascal.

Dengan hasil tersebut, Jakarta Pertamina harus memenangkan dua laga sisa saat berhadapan dengan Jakarta BNI 46 (18/3), dan Bogor LaVani (20/3) untuk memelihara peluang lolos ke final.

Jakarta Pertamina Pertamax harus memenangkan semua pertandingan tersisa untuk lolos ke partai puncak Proliga 2022. (mcr16/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapten Bogor LaVani Sempat Memancing di Tengah Final Four Proliga 2022


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Muhammad Naufal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler