NURBURGRING - Kimi Raikkonen hanya bisa menyesali kegagalannya merebut gelar juara di balapan Formula 1 seri Nurburgring, Jerman, Minggu (7/7). Sebab, pembalap Lotus itu mengaku memiliki kesempatan emas untuk mengalahkan Sebastian Vettel yang akhirnya melaju ke podium juara.
“Saya memiliki performa yang baik di lap akhir. Namun, saya dan Vettel memang terlalu dekat. Jadi, saya kesulitan untuk menyalipnya. Jika ada lap tambahan, mungkin akan sangat membantu saya. Tapi, balapan hanya 60 lap. Semua harus melakukan yang terbaik di 60 lap itu,” sesal Kimi seperti dilansir Sky Sports, Minggu (7/7).
Pembalap asal Finlandia tersebut mengatakan, dirinya sebenarnya memiliki keuntungan yang seharusnya bisa dimaksimalkan. Selain suhu yang bersahabat, karakter sirkuit juga sangat menyenangkan untuk meraih kemenangan.
Sirkuit Nurburgring memiliki karakter lintasan downforce. Bagi Lotus, karakter tersebut sangat cocok untuk mobil mereka. Kondisi tersebut jauh berbeda dengan karakter sirkuit Silverstone, Inggris yang jadi ajang balapan pada 30 Juni lalu.
Penyesalan Kimi juga dirasakan bos Lotus, Eric Boullier. Dia mengatakan, Kimi seharusnya bisa menjadi juara di Jerman. Apalagi, strategi pergantian ban yang dilakukan Kimi sebenarnya berjalan dengan sangat baik.
“Kami ada di belakang Mercedes setelah pit stop pertama. Hal itu membuat kami harus kehilangan tiga hingga empat detik. Itu membuat kami kehilangan banyak waktu. Bagi kami, ini gelar juara yang hilang,” ujar Boullier. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Vettel Akhiri Kutukan di Jerman
Redaktur : Tim Redaksi