Kalah di Madura, RD: Kartu Merah Ndiaye Merubah Segalanya

Minggu, 08 April 2018 – 03:29 WIB
Pemain Madura United Greg Nwokolo menggiring bola dihadang pemain Sriwijaya FC dalam laga Lanjuta Liga 1 2018 di Stadion Gelora Ratu, Pamekasa, Madura, Minggu (7/4). Foto: liga-indonesia.id

jpnn.com, PAMEKASAN - Sriwijaya FC tak berkutik dan dipaksa menyerah tiga gol tanpa balasan di Stadion Gelora Ratu Pamelingan, Pamekasan, markas Madura United, Sabtu (7/4) sore.

Padahal dua laga awal Hamka Hamzah dan kawan-kawan berhasil bukukan satu kemenangan dan hasil imbang.

BACA JUGA: Liga 1 2018 Persib vs Mitra Kukar, Harus Cepat Cetak Gol

Tiga poin didapat atas Persib Bandung dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, (1/4).

Sedangkan hasil seri diperoleh pada laga perdana saat bermain 0-0 melawan Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda, (24/3).

BACA JUGA: Liga 1 2018 Persib vs Mitra Kukar, Tebus Dosa di GBLA

Tanda-tanda kekalahan klub kebanggaan masyarakat Sumsel sudah tampak pada menit ketiga. Setelah tuan rumah mendapat tendangan penalti. Beruntung penjaga gawang Teja Paku Alam berhasil menepis sepakan gelandang Madura United, Zah Rahan.

Madura United betul-betul memanfatkan kurangnya pemain Klub berjuluk Laskar Wong Kito di pertandingan pekan ketiga itu. Tiga gol dilesatkan Fabiano Beltrame dan kolega di 10 menit terakhir usai bek tim tamu, Mahamadou Ndiaye, dikartu merah oleh wasit Dodi Setia Purnama. 

BACA JUGA: Liga 1 2018 Madura United vs Sriwijaya FC, Drama 9 Menit

Hingga akhirnya Sundulan Fabiano Beltrame dimenit ke-83 membuat 4.460 penonton yang berada di stadion bergemuruh. Gol! Fabiano memanfaatkan assist dari Greg Nwokolo, dari skema set piece.

Unggul 1-0, pertahanan Sriwijaya FC kian rapuh. Disusul oleh dua gol yang disarangkan Zah Rahan dimenit ke 85, dan Bayu Gatra dimenit ke-92. Skor 3-0 bertahan hingga akhir pertandingan. Madura United berhasil menjaga keangkeran kandang.

Kendati demikian, pelatih Rahmad Darmawan tetap mengapresiasi perjuangan anak asuhnya.  “Kita mampu sulitkan lawan. Memblok serangan dan pressing mereka sampai tengah.

“Sampai menit 70 mulai ada pemain yang cidera dan keluar lapangan. Puncaknya kartu merah Ndiaye. Belum sempat ganti mereka buat set piece, dan merubah segalanya,” kata Rahmad. 

Tak mau larut, mantan pelatih T-Team itu mengakui jika lawan memang memiliki kekuatan di bola atas. Tandukan Fabiano Beltrame yang menjadi gol, membangkitkan semangat Sape Kerap. Apalagi, Sriwijaya FC praktis hanya memiliki Hamka Hamzah sebagai pemain tinggi, usai N’diaye keluar. 

Selain itu, ada beberapa catatan dari Rahmad yang perlu diperbaiki untuk pertandingan berikutnya jamu Persipura, (14/4). Dukungan lini kedua untuk barisan penyerang di pertandingan kemarin seperti tidak maksimal. Sehingga tidak banyak peluang yang betul-betul mengancam. 

“Sama seperti pra musim. Kita alami draw, menang lalu kalah. Ini akan jadi motivasi pemain, bagaimana kita bisa bangkit dari kekalahan. Tentu, ada hal positif yang bisa kita ambil menatap pertandingan berikutnya,” lanjut Rahmad.(aja/ion)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Persebaya vs Barito Putera: Jacksen Ingin Lukai Sang Mantan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler