jpnn.com, JAKARTA - Personel Satpol PP DKI Jakarta terlibat adu mulut dengan warga yang hendak mengeksekusi lahan seluas tujuh hektare di Jalan Pos Pengumben Lama, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (4/12). Warga mendesak Pemprov DKI mengembalikan lahan tersebut kepada mereka.
Ketua kuasa Hukum ahli waris, Rizal Patuan Lubis menegaskan pihaknya memenangkan sengketa lahan tersebut mulai dari tingkat Pengadilan Negeri Jakarta Barat hingga kasasi di Mahkamah Agung (MA).
BACA JUGA: Tolak Pelebaran Trotoar, Warga Kemang Mengaku Diteror Pemprov DKI
"Kami mengajukan gugatan ke PN Jakarta Barat, kami dimenangkan, Pemda (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) tidak sah. Kemudian dia banding, sudah diputus di pengadilan tinggi, banding pemohonannya ditolak," ujar Rizal di lokasi sengketa, Rabu.
"Kemudian kasasi, ditolak juga kasasinya (Pemprov) oleh MA, berarti kan kami sudah berkekuatan hukum tetap," lanjut Rizal.
BACA JUGA: Pemprov DKI Pecat 12 Anggota Satpol PP Pembobol Bank
Ketetapan tersebut tertuang pada putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat Nomor: 175/Pdt.G/2017/PN.JKT.BRT tanggal 13 Desember 2017.
Lantaran sudah berkekuatan hukum tetap, Rizal menganggap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak menghormati putusan hukum yang sudah inkrah, karena tidak segera mengosongkan lahan tersebut. Namun sebaliknya, lahan tersebut digunakan untuk membuat Kebun Bibit oleh Suku Dinas Kehutanan Jakarta Barat.
BACA JUGA: PSI: Pemprov DKI Bakal Defisit Rp 10,7 Triliun
Kuasa hukum ahli waris selaku pihak penggugat juga turut membawa surat perintah eksekusi usai memenangkan gugatan atas sengketa lahan tersebut melawan Pemprov DKI Jakarta.
Sementara itu, sejak Selasa (3/12) malam, kawasan tersebut dijaga ratusan anggota Satpol PP dan Pamdal Kehutanan DKI Jakarta yang menduduki di lahan tersebut untuk mengamankan tanah dari penyitaan.
Mendapat protes dari pihak ahli waris hingga hampir cekcok, Kepala Satpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat selaku penanggungjawab lapangan menegaskan pihaknya hanya menjalankan tugas. "Kami hanya jalankan tugas," kata Tamo.
Setelah gagal menemui titik temu, proses eksekusi pun batal dilakukan hari ini. Rizal menegaskan, pihaknya akan kembali lagi dalam waktu dekat. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil