jpnn.com, TOKYO - Pebulu tangkis asal Guatemala Kevin Cordon belum berhasil meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 pada nomor perorangan putra usai kalah dari wakil Indonesia Anthony Sinisuka Ginting.
Bermain di Musashino Forestm Plaza, Tokyo, Senin (2/8) WIB, Cordon kalah dengan skor 11-21 dan 13-21 dalam waktu 38 menit.
BACA JUGA: Pukul Kevin Cordon, Ginting Tambah Medali Indonesia di Tokyo 2020
Usai laga, pemain berusia 34 tahun ini mengaku sedih gagal membawa pulang medali perunggu ke Guatemala, tapi ia tetap bangga bisa masuk ke semifinal Olimpiade dengan mengalahkan beberapa pemain hebat.
"Ini hari terakhir saya, malam terakhir saya di Olimpiade. Saya merasa sedih, saya ingin memenangkan medali tetapi begitulah adanya. Saya tidak bisa mengeluh,"
BACA JUGA: Fantastis! Greysia/Apriyani Bawa Pulang Emas Olimpiade Tokyo, Raket Lawan Sampai Melengkung
"Bagi saya itu adalah mimpi untuk berada di Olimpiade. Mimpi untuk berada di semifinal. Terima kasih Guatemala atas dukungan Anda." ungkap Kevin Cordon dalam lama resmi BWF.
Pada pertandingan ini, Cordon memuji lawannya Anthony Ginting yang bermain dengan teknik yang luar biasa.
Selain teknik yang bagus, kecepatan Ginting juga kurang diwaspadai Cordon sehingga dirinya harus merelakan medali perunggu lepas ke tangan Indonesia.
"Dia lebih cepat dari saya jadi saya tidak bisa memainkan permainan karena saya suka bermain untuk net dan memaksa mereka untuk mengangkat, tapi Anthony lebih cepat dari saya." tambahnya.
Bermain di ajang Olimpiade menjadi sebuah pengalaman tidak terlupakan Cordon, Dirinya amat menikmati setiap pertandingannya pada gelaran ini. Tidak heran, tampil tanpa beban justru membawanya melaju hingga ke semifinal.
"Sejujurnya saya tidak mengira akan berada di semifinal. Saya menginginkan ini, tapi saya juga realistis. Ketika saya datang ke sini, saya saya ingin menikmatinya saja,"
"Kemudian saya bermain bagus, jadi mari kita lihat apa yang akan terjadi," ucap Kevin.
Setelah tampil di ajang Olimpiade Tokyo 2020 dengan membawa nama Guatemala, Cordon berharap anak muda di negaranya mengikuti etos kerja yang dimilikinya dengan tidak mudah menyerah dan selalu berlatih keras dalam meniti sebuah karier.
"Saya pikir semua olahraga di Guatemala akan tahu jika Anda berlatih keras, bersabarlah, semua hal baik akan datang." tutup Kevin.
Keberhasilan Kevin Cordon melangkah jauh di ajang Olimpiade ternyata ada andil pelatih Indonesia bernama Muamar Qadafi.
Mantan pelatih PB Djarum itu sudah melanglang buana sebagai pelatih ke berbagai daerah di Amerika Selatan seperti Peru pada 2005 dan terakhir menerima tawaran di Guatemala sejak 2009.
Bersama Qadafi, performa Cordon pada laga pemungkas penyisihan Grup C cukup apik dengan menyingkirkan pemain peringkat 10 dunia Ng Ka Long Angus (Hong Kong) dengan skor 22-20, 21-13.
Pada babak 16 besar, tren kemenangan Cordon kembali berlanjut. Bertemu wakil Belanda Mark Caljouw, pebulu tangkis peringkat 54 dunia itu menang lewat rubber game, 21-17, 3-21, 21-19.
Masuk semifinal dan bertarung di perebutan juara ketiga ini menjadi pencapaian terbaik Cordon dalam empat penampilannya di Olimpiade sejak Beijing 2008.(bwf/mcr16/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Muhammad Naufal