jpnn.com - JAKARTA - Chris John mendapatkan kekalahan pertama dalam kariernya. Dia kalah TKO saat bertarung dengan juara dunia kelas IBO Simpiwe Vetyeka.
Namun, menurut petinju Indonesia, Daud Yordan, apa yang sudah dilakukan oleh Chris John dalam dunia tinju profesional Indonesia sangat luar biasa. Bahkan Daud pun mengajak publik untuk memberikan apresiasi kepada Chris.
BACA JUGA: Balotelli Temukan Ketajamannya Lagi
"Apresiasi buat dia. Apapun yang terjadi, kita tetap bangga dengan dia yang pernah juara dunia dan kita nggak akan finis di sini saja," ujar Daud.
Menurut juara dunia kelas ringan IBO ini, tidak ada juara yang tidak pernah kalah. Chris John luar biasa membuktikan dirinya. 18 kali mempertahankan gelar dan berhadapan dengan juara-juara dunia yang tidak mudah.
BACA JUGA: Napoli Ditahan Seri, Benitez Frustasi
"Tentunya dengan apa yang terjadi dengan Chris John malam ini, tentu sebagai rekan, sebagai partner, sebagai satu profesi, saya cukup prihatin. Apa yang ingin diwujudkan ternyata tidak terwujud malam ini," ucap Daud.
Chris baru saja kehilangan status juara dunianya. Sabuk juara kelas bulu WBA, yang telah dia pegang selama sepuluh tahun, lepas setelah dia kalah dari petinju Afrika Selatan, Simpiwe Vetyeka.
BACA JUGA: Sebastian Vettel Pemilik 4 Gelar
Pada pertarungan di Metro City, Perth, Australia, Jumat 6 Desember, malam, Chris kalah TKO setelah bermain sepanjang enam ronde. Pelatihnya, Craig Christian, melemparkan handuk sebagai tanda menyerah menjelang dimulainya ronde ketujuh.
"Saya memang kalah. Saya harus mengakui dia lebih baik daripada saya dan saya tak bisa menyelesaikan pertarungan," ujar Chris, saat berada di ruang ganti.
Chris mengaku mendapat pukulan telak dari Vetyeka. Hal itulah yang membuat dirinya tidak bisa fokus lagi dalam bertanding. "Buat saya sih, saya sudah melakukan yang terbaik. Kita sudah berusaha, memang dia lebih baik daripada saya," tuturnya.
Dalam kariernya sebagai petinju pro, Chris baru kali ini dikalahkan lawannya. Dalam 51 partai sebelumnya, dia menang 48 kali (22 KO) dan imbang tiga kali.
Kekalahan ini bukan hanya membuyarkan ambisi Chris untuk menyatukan gelar. Dia juga tak mampu menyamai rekor Eusebio Pedroza, petinju Panama yang 19 kali mempertahankan gelar di kelas bulu.
Sebelumnya, Chris selalu sukses menjaga gelarnya tetap di tangan. Dia telah bertanding di Indonesia, Singapura, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat untuk mengalahkan petinju-petinju ternama, termasuk legenda Meksiko Juan Manuel Marquez. (bs/far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Muenchen tak Terkalahkan Dalam 40 Laga
Redaktur : Tim Redaksi