SURABAYA - Cahaya Lestari Surabaya (CLS) Knights mendapatkan pelajaran berharga menjelang seri pertama National Basketball League (NBL) Indonesia pada 16-24 Oktober nantiTim basket kebanggan kota pahlawan itu harus memperbaiki akurasi shooting dan kemampuan rebound
BACA JUGA: Ogah Disebut Pemain Kasar
Dua hal itu menjadi kelemahan utama CLS sehingga kalah 39-68 dalam international friendly game melawan State Basketball League (SBL) All-Star Western Australia (WA) di DBL Arena kemarin (2/9)Laga melawan SBL All-Star kemarin adalah uji coba terakhir CLS menjelang NBL
BACA JUGA: GU Segera Kontrak Pemain
Meski kalah telak, CLS bukannya bermain jelek-jelek amatBACA JUGA: Eriksson Besut Leicester
Tembakan-tembakan jarak jauh Jeffry dan Sandy Febiansyakh menjadi sumber utama perolehan poin CLSSebaliknya, defense CLS yang digalang Agustinus Indrajaya dan Dwi Haryoko mampu menyulitkan SBL All-StarSampai akhir kuarter pertama, SBL All-Star hanya unggul dua bola 12-8.Namun, hanya pada kuarter pertama saja CLS bisa mengimbang SBL All-StarPada kuarter kedua, Jarrad Prue dkk mampu menemukan ritme untuk terus menjauhKeunggulan rebound membuat SBL All-Star mudah mendulang poin dari setiap seranganSebaliknya, mereka juga bisa cepat melakukan serangan balik, saat ada pemain tembakan CLS yang melesetCLS sendiri dipaksa untuk melepaskan tembakan jarak jauh, karena mereka tidak mampu menembus pertahanan SBL All-Star
Catatan statistik menunjukkan SBL All-Star unggul jauh dalam rebound dengan perbandingan 52-26Prue yang merupakan top rebounder di SBL menyumbangkan 16 rebound plus 17 poinDua catatan Prue itu merupakan yang tertinggi dalam laga itu
Dai kubu CLS, Sandy Febiansyakh menjadi bintangDia menjadi top scorer dengan 11 poinSembilan di antaranya dicetak melalui tembakan tiga angka
Meski demikian, Sandy harus meningkatkan akurasinya untuk lebih baik di NBL nantiSebab, dari tiga tembakan tiga angka yang masuk itu, total dia melepaskan delapan kali upaya tembakan
Meski menang besar, Pelatih SBL All-Star Andy Stewart mengatakan pertandingan kemarin bukan sebuah partai yang mudahCLS mampu menyulitkan timnya"Mereka (CLS) bermain baik, skill mereka bagusNamun, spirit dan rebound menjadi kunci kemenangan kami," kata pelatih juara tiga kali SBL itu
Pelatih CLS WAmran tetap memberikan apresiasi kepada para pemainnya meski kalah telakMenurut dia, fisik dan teknik lawan memang unggul jauhCLS sudah melakukan segala upaya, termasuk berusaha bermain cepat, namun itu tidak mampu menjebol pertahanan kuat SBL All-Star
"Pemainan kami mati, boal tidak jalanSaya memang menginstruksikan untuk main luar, itu satu-satunya caraSebetulnya main dalam juga boleh, tetapi gimana lagi, fisik mereka kuat sekali," kata Amran
Amran mengatakan, pertandingan tersebut menjadi pelajaran berharga bagi timnya jelang seri perdana NBLDia bisa memikirkan strategi macam apa yang akan digunakan jika menghadapi tim yang mengandalkan kekuatan fisik seperti SBL All-Star"Pertandingan kayak gini sangat bernilai bagi kami," tandasnya.
Sandy sependapat dengan pelatihnyaDia menuturkan timnya memang fokus untuk bermain dari sisi luarUntuk mengimbangi kekuatan SBL All-Star, CLS dituntut untuk bisa melakukan tembakan dari dalamTetapi strategi itu terhalang lawan yang kualitasnya jauh di atas
"Kami akui kalahMereka kuat dalam rebound, sedangkan strategi fast break kami tidak berjalan maksimalKami berjanji bermain lebih bagi saat melawan Pelita Jaya pertandingan awal seri pertama NBL," tandasnya. Hari ini international friendly game akan kembali berlangsungSBL All-Star akan ditantang tim Jawa Timur lainnya, Bimasakti Nikko Steel Malang(nur/ang)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gelar Jorge Lorenzo Aman
Redaktur : Tim Redaksi