Kalah Rebutan Atlet dengan Jatim, Jabar Berpotensi Kehilangan Emas

Jumat, 16 September 2016 – 10:53 WIB

jpnn.com - BANDUNG –Masalah demi masalah terus menghantam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XIX Jawa Barat. Selain soal pembangunan venue, persoalan perebutan atlet masing-masing daerah kini kian meruncing. Salah satunya di gelanggang renang. Jawa Barat kini harus berbesar hati setelah dua atlet andalannya Glen Viktor Susanto dan Resa Kania, yang kini memilih membela tim PON Jawa Timur.

Ketua umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Jabar, Ari Hendarmin mengaku sangat menyesalkan perpindahan dua atlet potensial emas itu. Namun menurutnya dia tidak bisa berbuat banyak karena itu sudah pilihan dari kedua atltet tersebut.

BACA JUGA: Rasa Pede Meningkat Menuju Tangga Juara

"Saya menyesalkan tapi ya udah terjadi juga. Perpindahan juga tidak etis, dua-duanya sejak kecil dilatih disini (Jabar)," katanya saat ditemui Radar Bandung (Radar Bogor Group) di bilangan komplek Puteraco Gading Regency, Jumat (9/9). 

Ari menilai, perpindahan atlet ke kontingen lain merupakan hal yang wajar. Namun kepindahan dua orang atlet itu, Ari melihat karena sisi materi yang dikejar oleh Glen dan Resa. "Sekarang mah susah, motifnya juga uang, disana mungkin uang besar dan fasilitas yang mewah. Kan dia juara, Jatim juga ga mau dong membajak atlet yang tidak berprestasi," tegasnya.

BACA JUGA: PSSI Sumut Tegaskan Dukungan ke Edy Rahmayadi

Pria yang juga sebagai pengurus Koni Jabar Bidang Pelatihan ini mengatakan, dengan hengkangnya Glen dan Resa, cabor Renang akan kehilangan minimal empat emas dari cabang olahraga aquatik itu. "Kami mengalami beberapa kesulitan, karena dua atlet andalan kita pindah ke Jatim, padahal dia paling sedikit bisa empat emas, itu problem buat kita," katanya.

Namun dirinya tetap optimis Jabar bisa memboyong banyak medali emas pada ajang olahraga empat tahuhan ini meskipun Glen dan Resa tidak membela Jabar. "Minimal kita bisa mendapatkan 12 medali emas dari cabang renang, itu minimalnya juga sudah bagus. Saya berharap seperti itu, karena sekarang muncul juga beberapa atlet muda potensial," ungkap Ari.

BACA JUGA: Cek! Jadwal Pertandingan Sepak Bola PON 2016 Hari Ini

Angka tersebut bisa dicapai oleh tim Jabar. Pasalnya, kata Ari, persiapan Jabar untuk menghadapi PON sendiri sudah dari jauh-jauh hari. Bahkan persiapan sendiri dilakukan sepanjang tahun.

"Kalau persiapan kan sepanjang tahun, jadi kalau di renang itu gak berhenti, karena kegiatan itu bukan hanya PON, kan ada dari PRSI, ada kejuaran antar kota antar provinsi, kejuaraan kelompok umur, jadi banyak sebetulnya. Jadi memang khusus untuk PON kita memersiapkan lebih matang lagi," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan entry by name yang diterima PB PON, tercatat 9.226 atlet dari 34 Provinsi akan berlaga dalam 44 cabang olahraga yang di pertandingkan dalam multicabang yang digelar setiap empat tahun sekali ini. Namun, sayangnya dari semua atlet yang terlibat beberapanya masih tersandung masalah.

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat mengatakan, saat ini sengketa tersebut sedang dalam proses penyelesaian Tim Keabsahan dan juga Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (BAORI). Selain Glenn dan Resa, karateka andalan Imam Tauhid Ragananda juga sedang diperebutkan antara Jabar dengan Jawa Tengah.

"Persoalan atlet-atlet ini masih coba diselesaikan oleh Tim Keabsahan dan juga Badan Arbitrase Olahraga Republik Indonesia (BAORI)," kata Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat yang juga anggota Panitia Pengawas dan Pengarah Panitia Besar PON XIX/2016 Jabar, Suwarno, belum lama ini.

"Tapi, jika tidak bisa juga diselesaikan Tim Keabsahan dan Baori, maka Dewan Hakim yang dibentuk KONI akan memutuskannya dan keputusan bersifat mengikat," lanjut dia.

KONI telah mengeluarkan Surat Keputusan KONI Pusat nomor 56 tahun 2010 yang mensyaratkan permohonan perpindahan atlet ke daerah lain setidaknya dilakukan dua tahun sebelum PON diselenggarakan. Bila tidak memenuhi aturan dalam SK, atlet akan dilarang untuk tampil PON XIX/2016 Jabar. Namun, memasuki masa penyelenggaraan PON, daerah seolah tutup mata.

"Ya, pada intinya semua proses ini kami usahakan agar bisa selesai sebelum pembukaan PON XIX/2016 Jabar pada 17 September mendatang," imbuhnya.  Sementara itu, Ketua Bidang Pertandingan PB PON XIX/2016 Jawa Barat, Yudha M Saputra, mengatakan saat ini pihaknya juga telah bersiap-siap memasuki tahapan klaim yang akan dimediasi oleh Dewan Hakim. (pra/det/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Empat Tim Ini Tersenyum di Hari Pertama Cabor Futsal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler