JAKARTA - Kekalahan telak Timnas Garuda semalam meladeni Bahrain dengan skor 10-0 membuat pencinta sepak bola di tanah air terhenyak dan pastinya kesal. Apalagi ditambah informasi bahwa ini kekalahan terburuk sejak tahun 1934 dan juga kekalahan terbesar pra piala dunia 2014 zona Asia.
Berbagai hujatan muncul di jejaring sosial twitter, facebook, kaskus dll. "Saya kebetulan fans fanatik PSSI dan selalu mengikuti perkembangan dan menunggu hasil-hasil pertandingan PSSI, bahkan kalau memang PSSI main di Stadion Utama saya juga berusaha untuk hadir," ujar praktisi klinis Ari Fahrial Syam, dala keterangannya kepada wartawan, Kamis (1/3).
Menurut Ari, kekalahan seperti ini bisa menjadi trauma dan stress buat para pemain muda. Kondisi ini akan membuat mereka sulit tidur dan tidak nafsu makan. Gol-gol Bahrain, suasana di lapangan dan ketidakberdayaan untuk bisa melakukan perlawanan, lanjutnya, akan selalu menjadi mimpi buruk buat para pemain muda kita.
"Kondisi stress ini akan mencetuskan stress lain yang mungkin sudah ada sebelumnya. Apalagi jejaring sosial, media cetak dan media elektronik menghujat kekalahan ini. Nasi sudah menjadi bubur. Faktor psikologi para pemain muda yang habis mengalami kekalahan tersebut harus menjadi perhatian pengurus," urainya mengingatkan."
Dia yakin, trauma kekalahan yang memalukan ini bisa menjadi stress yang akan mempengaruhi masa depan mereka. "Psikolog atau bahkan psikiater harus segera mendampingi mereka," tegas Ari.
Publik, menurutnya, pasti masih berharap para pemain muda itu memberikan yang terbaik untuk PSSI di masa depan. Oleh karena masalah psikologi para pemain muda harus menjadi perhatian. "Mereka harus segera didampingi para psikolog bahkan psikiater agar kondisi mental mereka dapat cepat bangkit dan bisa memberikan terbaik buat Indonesia dimasa depan," pungkasnya. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asisten di Persebaya, Pelatih di Perseru
Redaktur : Tim Redaksi