Kemenangan tersebut merupakan kebangkitan siginifikan. Sebab, pada pertandingan perdana, Del Potro kalah menyakitkan dalam tiga set melawan petenis Spanyol David Ferrer.
Untuk melaju ke babak empat besar Grup B, Del Potro harus mengalahkan Roger Federer di laga terakhir hari ini. Pertandingan tersebut akan sangat sulit. Karena, Federer sedang di puncak penampilan paska menyapu bersih dua kemenangan awal.
Namun, sialnya, kemenangan saja tidak cukup bagi petenis 24 tahun tersebut. Sebab, jika Ferrer bisa mengandaskan Tipsarevic, maka Ferrer berhak menjadi runner-up, mendampingi juara grup Federer ke semifinal.
Laga melawan Federer sejatinya merupakan de javu bagi Del Potro. Pada ajang yang sama 2009 silam, skenarionya serupa. Saat itu, petenis jangkung bertinggi 198 cm tersebut juga harus menang melawan Federer di partai ketiga.
Hasilnya bagus. Del Potro menang dramatis dalam tiga set 6-2, 6-7(5-7), dan 6-3. Kemenangan tersebut membuat juara Amerika Serikat Terbuka 2009 tersebut menemani Federer ke babak semifinal dan menyingkirkan pesaing terdekatnya, Andy Murray.
Walau begitu, Del Potro tidak ingin memikirkan laga antara Ferrer melawan Tipsarevic. Fokusnya sekarang adalah satu; mengalahkan Federer.
"Saya gembira bisa mengalahkan Janko," kata del Potro kepada Associated Press. "Memenangi laga dalam dua set memberikan saya peluang untuk melangkah ke babak selanjutnya. Saya butuh untuk mengalahkan Roger lagi. Memang ini agak berbeda seperti tahun 2009. Namun tetap saja, sangat spesial," imbuhnya.
Del Potro akan memberikan segalanya di lapangan. Sebab pertandingan di ATP World Tour Finals tersebut bisa menjadi partai terakhirnya tahun ini. Sempat mengalami cedera panjang, Del Potro sangat bangga dengan 63 kemenangan yang diraihnya hingga bisa mengikuti turnamen puncak tahun ini.
"Saya akan berusaha untuk agresif. Dan semoga saja masih ada peluang tersisa untuk saya," tandas peraih medali perunggu Olimpiade London 2012 tersebut. (nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tamu Favorit Menang
Redaktur : Tim Redaksi