MELBOURNE - Meski mengalahkan juara bertahan Novak Djokovic di perempat final, tidak banyak yang menjagokan Stanislas Wawrinka bisa mengatasi Rafael Nadal di final Australia Terbuka, Minggu (26/1). Namun, dengan permainannya yang penuh determinasi, Wrawinka berhasil menjadi yang terbaik di Rod Laver Arena, Melbourne.
Petenis Swiss itu "hanya" membutuhkan empat set untuk mengakhiri perlawanan Nadal dengan skor 6-3, 6-2, 3-6, 6-3. Nadal yang mengalami masalah punggung pada set kedua tidak diberi kesempatan sedikit pun oleh Wawrinka untuk menemukan permainan terbaiknya.
"Sampai sekarang rasanya saya masih bermimpi. Mungkin besok pagi saya baru benar-benar yakin (kalau menjadi juara grand slam)," kata Wawrinka sebagaimana dilansir Reuters.
Wawrinka memang layak surprise dengan kemenangan kemarin. Itu adalah final grand slam pertamanya. Apalagi, yang dia kalahkan adalah Nadal, kolektor 13 gelar grand slam yang pada semifinal dengan meyakinkan mengalahkan Roger Federer straight set.
"Saya ikut sedih dengan cedera yang dialami Rafa. Semoga segera pulih, kamu adalah seorang juara sejati," ucap Wawrinka.
Sukses menjadi juara Australia Terbuka diyakini sebagai awal Wawrinka untuk menjuarai grand slam berikutnya. Paling dekat adalah Prancis Terbuka yang diselenggarakan 26 Mei hingga 2 Juni mendatang. Siapa lagi pesaing terkuat kalau bukan Nadal yang merupakan raja Roland Garros. Sebagai catatan, Nadal sudah delapan kali juara Prancis Terbuka yang diselenggarakan di Roland Garros.
Wawrinka dikenal sebagai petenis yang jago dalam permainan base line. Nadal bisa begitu dominan di Prancis Terbuka yang diselenggarakan di lapangan tanah liat salah satunya karena hal itu.
Prestasi terbaik Wawrinka di Prancis Terbuka ialah menembus perempat final pada 2013. Wawrinka gagal merebut semifinal setelah dikalahkan Nadal dengan straight set. Pertemuan mereka tahun ini di Roland Garros bakal menjadi salah satu partai yang paling ditunggu.
Bagaimana Wawrinka mengalahkan Nadal kemarin menunjukkan betapa mentalnya sudah cukup kuat untuk menghadapi partai sebesar final grand slam. Kehilangan set ketiga setelah menang pada dua set awal tidak membuat dia panik.
Termasuk ketika Nadal berhasil mematahkan servisnya pada game ketujuh. Wawrinka langsung menebus kegagalan itu dengan mematahkan servis Nadal untuk membuat kedudukan 5-3. Pada game kesembilan, Wawrinka tidak melakukan kesalahan lagi untuk mengamankan gelar grand slam pertamanya.
Kemenangan Wawrinka kemarin menjadikan dia orang pertama yang bisa mengalahkan dua unggulan utama dalam satu grand slam sejak 21 tahun terakhir. Pada 1993, Sergi Bruguera kali terakhir melakukan hal seperti itu di Prancis Terbuka. Sebelum mengalahkan Nadal yang merupakan unggulan utama, pada perempat final Wawrinka menekuk Djokovic yang merupakan unggulan kedua. (c4/ang)
BACA JUGA: Gasak Malaga 3-0, Barca Kembali ke Puncak
BACA ARTIKEL LAINNYA... La Nyalla Tuding Demo Bonek 1927 Ditunggangi
Redaktur : Tim Redaksi