jpnn.com, JAKARTA - Pilkada serentak akan digelar di 171 daerah pada 2018. Sebanyak 17 di antaranya termasuk Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah akan memilih gubernur.
Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring (IDM) untuk Kajian Politik dan Sosial Bin Firman Tresnadi mengatakan tiga provinsi itu akan mendapat sorotan dari lainnya.
BACA JUGA: Asosiasi Kepala Desa di Tuban Dukung La Nyalla Jadi Gubernur
Tentu saja, tokoh yang akan diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra pada pilgub di tiga provinsi di pulau Jawa akan punya pengaruh besar dalam pilpres 2019.
Pada pilpres 2014, capres Prabowo Subianto hanya menang di Jabar. Sedangkan Jateng dan Jatim dimenangkan Joko Widodo.
BACA JUGA: Empat Tokoh Terpopuler Ini Bakal Bersaing di Pilgub Jatim
Menurut Bin, Jateng adalah kandang banteng alias PDI Perjuangan. Para simpatisannya pun sangat militan sebagai pemilih PDIP dan Joko Widodo. Sementara Jabar lebih didominasi oleh Prabowo Subianto dalam pilpres 2019 nantinya.
Nah, kata dia, yang sangat harus diperhatikan oleh kedua kubu adalah pilgub Jatim. "Sebab di Jawa Timur Prabowo tidak terlalu kalah jauh dari Joko Widodo saat pilpres 2014," kata Bin, Sabtu (16/9).
BACA JUGA: Bangun Komunikasi dengan Empat Partai untuk Pilgub Jatim
Menurut dia, saat ini muncul tiga tokoh yang akan maju di pilgub Jatim. Yakni, Wakil Gubernur Jatim Saefullah Yusuf alias Gus Ipul, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Kadin Jatim La Nyalla Mattalitti. La Nyalla saat pilpres 2014 juga merupakan ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta.
Nah, dia menjelaskan, dari situ jelas terlihat bahwa PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai pendukung Jokowi akan mengusung Gus Ipul.
Sedangkan PPP, Partai Hanura, Partai Nasdem dan Partai Golkar, kata dia, sepertinya akan mengusung Khofifah. Sedangkan Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN dan PKS belum terlihat akan mengusung keduanya.
Namun, Bin menyatakan, Gerindra tidak akan mendukung Gus Ipul ataupun Khofifah. Sebab, kata dia menegaskan, kedua tokoh itu tidak punya komitmen kuat untuk menyukseskan Prabowo di pilpres 2019 nanti.
"Karena jelas kedua tokoh ini ada di kubu partai yang mendukung Joko Widodo. Bisa jadi keduanya sengaja akan dibuat head to head, siapa pun yang menang tetap pro kepada Joko Widodo nantinya di pilpres 2019," katanya.
Karena itu, Bin menyarankan Partai Gerindra mengusung La Nyalla sebagai cagub Jatim. Jika tidak, kata dia, dukungan Gerindra terhadap Gus Ipul ataupun Khofifah justru akan menimbulkan kerugian sendiri bagi pencalonan Prabowo di pilpres 2019 nanti.
Apalagi pilgub Jatim diadakan di awal tahun-tahun politik. Di situlah saatnya tahun politik mulai memanas.
Dia memastikan, gambar Prabowo dan Gerindra tidak akan dominan sebagai alat kampanye yang akan dipasang jika mereka mengusung Gus Ipul dan Khofifah.
Tak jauh beda, mesin Partai Gerindra juga pasti tidak akan bergerak. Sebab, tidak mungkin kader Gerindra yang militan mendukung calon dari PDI Perjuangan dan menterinya Jokowi.
"Nah jika ingin terjadi konsolidasi yang ideal dan masif terhadap Gerindra dan Prabowo Subianto sebagai capres 2019 untuk mengalahkan Joko Widodo di Jawa Timur sebaiknya Gerindra tidak mengusung Gus Ipul maupun Khofifah nantinya," pungkasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Pilkada Jatim, Khofifah Temui Setya Novanto
Redaktur & Reporter : Boy