Kalau Tidak Jualan, Biaya Makan Bagaimana? Sampai Kapan seperti Ini?

Jumat, 27 Maret 2020 – 07:10 WIB
Sejumlah pedagang sala lauak di Pantai Gandoriah, Pariaman, bercengkerama dengan tetap menjaga jarak fisik ketika tidak ada pembeli. Foto: Antara Sumbar/Aadiaat M.S

jpnn.com - Dampak wabah virus corona jenis baru COVID-19 juga sangat dirasakan para pedagang Sala Lauak yang berjualan di Pantai Gandoriah, Kota Pariaman, Sumatera Barat. Omzet mereka anjlok karena sepi pengunjung.

"Hari biasa saja omzet dagang saya berkisar Rp150 ribu per hari. Namun sekarang paling Rp25 ribu per hari," kata salah seorang pedagang sala lauak di Pantai Gandoriah Upik (50) di Pariaman, Kamis (26/3).

BACA JUGA: Indra Sjafri Pilih Tinggalkan Jakarta

Dikatakan, kondisi tersebut karena sepinya pengunjung semenjak Sabtu (21/3). Bahkan sejak Senin (23/3), banyak pedagang di lokasi penjualan kuliner khas Pariaman itu yang tidak berjualan.

Biasanya pedagang di lokasi tersebut berjumlah belasan orang. Namun yang berjualan sekarang hanya tiga orang.

BACA JUGA: Pulang dari Inggris, Jack Brown Pamer Aksi Stay At Home Challenge

"Saya tetap berjualan karena usaha saya hanya ini, kalau tidak jualan biaya makan bagaimana?," katanya.

Ia mengatakan dirinya sudah berjualan sala lauak di objek wisata itu selama lima tahun. Namun hanya sekarang penurunan omzet terjadi secara drastis.

BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Kapolri Jenderal Idham Azis, Jangan Coba-coba!

Salah seorang pedagang sala lauak lainnya Mawar (37) mengatakan omzetnya selama ini mencapai Rp100 ribu per hari. Namun sekarang turun drastis.

"Untuk hari ini saja tidak ada pembeli," ujarnya.

Ia mengatakan pembeli sala di lokasi itu saat ini hanya pengendara mobil yang melintas. Namun meskipun hari ini ada mobil yang melintas tapi tetap saja pembeli tidak ada.

"Sampai kapan harus seperti ini, saya bingung harus bagaimana," kata dia.

Kondisi tersebut ternyata juga dirasakan oleh pedagang mainan di objek wisata itu Zainal (54) yang merasakan penurunan omzet semenjak diberlakukannya siswa belajar di rumah.

"Biasanya omzet sekitar Rp100 per hari. Sekarang tidak ada pembeli sama sekali," ujar dia.

Sepinya pengunjung di objek wisata di Pariaman dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang untuk bercengkerama.

Meskipun Pemerintah Kota Pariaman tidak memberlakukan penutupan objek wisata di Pariaman.

Namun dengan adanya wabah COVID-19 tetap saja objek wisata di daerah itu sepi wisatawan. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler