jpnn.com, ITALIA - Pelatih Inter Milan Antonio Conte tak habis pikir dengan jadwal pertandingan Serie A, yang kembali digelar setelah sempat dihentikan gegara pandemi Virus Corona (COVID-19).
Menurutnya, penyusunan jadwal pertandingan benar-benar sangat menyulitkan Inter Milan.
BACA JUGA: Atalanta Gagal Rebut Posisi Inter Milan Gegara Verona
Conte menyatakan hal tersebut setelah timnya seri 2-2 melawan AS Roma Senin (20/7) dini hari WIB.
Conte tak senang Inter yang saat ini menduduki peringkat kedua klasemen sementara Liga Italia, harus menjamu Torino Senin pekan lalu.
BACA JUGA: Napoli 1, Inter 3: Antonio Conte Menang 100 Kali
Sementara pada pekan yang sama, harus bertandang ke SPAL, kemudian menghadapi Roma beberapa jam lalu.
Roma sendiri, terakhir kali berlaga sebelum bertemu Inter, Rabu pekan lalu.
BACA JUGA: Bursa Transfer: NGolo Kante ke Inter, Bintang Madrid ke Milan
Hal tersebut membuat Roma punya waktu lebih panjang dalam menyiapkan pertandingan melawan Inter.
"Kalender kita gila," ujar Conte seperti dikutip Reuters.
"Ini kalender yang dirancang untuk membuat masalah pada Inter. Ini anomali yang aneh," ucapnya kemudian.
Liga Italia diketahui jeda tiga bulan akibat virus corona.
Setelah pertandingan kembali digelar, Serie A harus memampatkan jadwal 12 putaran laga terakhir, hanya enam pekan agar bisa selesai 2 Agustus.
Setiap pertandingan bisa berbeda dua sampai tiga hari, sehingga jeda yang dimiliki setiap tim berbeda-beda.
Juventus misalnya, punya waktu istirahat empat hari sebelum bertemu Sassuolo pada Rabu dan Lazio dalam pertandingan Senin.
"Ada situasi lain di mana-mana ada tim yang off lima hari. Ini tiga pertandingan berturut-turut kami menghadapi tim yang off sehari lebih lama dari pada kami," ucap Conte.
Dia juga tak senang karena tiga pertandingan terakhir Inter diadakan malam hari pukul 21.45 waktu setempat.
"Kami berlatih pada (suhu) 29 derajat Celsius. Kami kembali setelah pertandingan pukul empat pagi. Selalu saja Inter yang tak diinginkan. Ini banget," pungkas Conte.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang