jpnn.com, TANGERANG - Kali Prancis di Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, dipenuhi tumpukan sampah dan menimbulkan bau tak sedap.
Sampah itu terbawa arus saat hujan.
BACA JUGA: Irjen Panca Putra: Saya Datang untuk Melihat Bripka PS Ditempatkan di Sel Khusus
Salah satu warga yang tinggal di bantaran Kali Prancis, Robet mengaku bahwa dirinya bersama warga lainnya mulai resah dengan kondisi saat ini.
Pasalnya, tumpukan sampah itu mulai mengeluarkan aroma tak sedap dengan aliran air kali yang hitam, sehingga sangat mengganggu pemandangan dan mencemari lingkungan sekitar.
BACA JUGA: Jagoan Kampung Mati Dikeroyok Remaja
"Iya benar, sudah mulai mengeluarkan bau enggak sedap. Sudah parah ini," katanya di Tangerang, Sabtu.
Sejumlah warga mengeluhkan tumpukan sampah yang menimbulkan bau tak sedap di Kali Prancis, Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten akibat terbawa arus saat hujan.
Menurut dia, tumpukan sampah di Kali Prancis tersebut sudah ada sejak sepekan terakhir akibat terbawa arus aliran air banjir rob yang telah menerjang wilayah kelurahan Dadap.
"Jadi kalau banjir rob datang, ini sampah dari buangan jalan hingga perumahan dari seberang ke sini semua. Soalnya di sini terbentur dengan adanya jembatan, jadinya aliran enggak jalan," ujarnya.
Ia mengatakan selama ini dirinya bersama warga lainnya telah melaporkan adanya penumpukan sampah ke pemerintah setempat.
"Tetapi sampai sekarang belum ada juga pergerakan untuk pengangkatan dan membersihkan sampah itu," tuturnya.
"Dan sudah bertahun-tahun selalu begini kalau banjir datang. Sudah pernah dibersihkan juga, tapi percuma sampah ini datang lagi ke sini," tambahnya.
Warga pun berharap kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang agar segera mengambil tindakan untuk membersihkan tumpukan sampah yang sudah meresahkan itu, karena dikhawatirkan menjadi sumber penyakit bagi warga sekitar yang tinggal di bantaran kali.
"Saya berharap bisa segera diatasi masalah sampah ini. Kalau misalnya mau diangkut sampah pakai alat, ya harus pakai perahu atau pake kapal tongkang saja sekalian. Karena kejadian ini selalu berulang-ulang," kata dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti