jpnn.com, JAKARTA - Kabar Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo mulai diduduki sejumlah preman sudah diketahui oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Menurutnya, salah satu penyebab munculnya preman di Kalijodo karena anggapan bahwa Ahok sudah kalah.
BACA JUGA: Bagian Ketiga: Dishub Berjanji Usir Preman Kalijodo
"Orang merasa gubernur sudah kalah, sudah hilang gubernur dia pikir," kata Ahok di kompleks Balai Kota Jakarta, Selasa (25/4).
BACA JUGA: Bagian Kedua: RPTRA Kalijodo, Tukang Parkir Setor ke Petugas Dishub
Namun Ahok tak pernah menyerah. Kata dia, masih ada waktu untuk bekerja menertibkan RPTRA Kalijodo hingga Oktober 2017.
Mantan Bupati Belitung Timur itu akan meminta bantuan polisi menyelidiki oknum preman yang merajalela di kawasan milik pemerintah tersebut.
BACA JUGA: Bagian Satu: RPTRA Kalijodo yang Kini Dikuasai Preman
"Satpol PP kita sudah minta juga (mengawasi). Termasuk anak-anak yang enggak pakai helm harus ditegur. Kalau jatuh gimana," tuturnya.
Tak hanya itu, pun demikian dengan para pedagang kaki lima yang berjualan di sembarang tempat.
Dia menegaskan akan menertibkan para PKL dan memindahkannya ke tempat yang sudah disiapkan.
Sebagaimana diberitakan, tempat parkir di RTH Kalijodo, Jakarta Barat mulai dikuasai preman.
Salah satu indikasi paling kuat adalah tak berfungsinya lima mesin tarif parkir elektronik (TPE) di tempat tersebut.
Hasil parkir di kawasan itu pun tak disetorkan kepada Pemprov DKI meski di beberapa titik terdapat beberapa petugas Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI Jakarta.
Dalam menguasai parkiran, preman berseragam rompi hijau tersebut menarik tarif parkir dua kali lipat dari ketentuan pemprov.
Misalnya, untuk sepeda motor, mereka mematok tarif Rp 3 ribu-Rp 5 ribu. Untuk mobil, parkir dikenai tarif Rp 5 ribu-Rp 10 ribu. (uya/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... RPTRA Kalijodo Bakal Lebih Kece
Redaktur : Tim Redaksi