jpnn.com - BULACAN – Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl kecewa berat. Wajahnya langsung memerah sesaat masuk ke dalam ruang ganti.
Ya, pelatih Timnas Indonesia asal Austria itu langsung mengajak semua pemain menggelar rapat kilat.
BACA JUGA: Timnas Kalah, Rizky Kecewa Berat Nih
Dalam kesempatan di turun minum itu, Riedl memanfatkannya untuk membakar semangat pemain.
Dokter Timnas, Syarief Alwi yang menyaksikan pertemuan tersebut menuturkan, bahwa kepada pemain, Riedl mengatakan Thailand tidak memiliki banyak keisitimewaan.
BACA JUGA: Ohhh..Jadi Ini Alasan Evan Dimas tak Tampil Maksimal
"Kita kurang bermain lepas dan seperti tertekan di bawah nama besar Thailand. Kalian lihat sendiri kan, sepanjang pertandingan babak pertama tadi. Kalau saja kalian bisa usaha, pasti bisa," ujar Syarief mengulangi kalimat Riedl.
Pernyataan Riedl di ruang ganti tersebut tidak salah. Sebab, dua gol Thailand selama di babak pertama itu lahir karena kesalahan sendiri yang dilakukan oleh pemain belakang.
BACA JUGA: Siang Ini, Dua Wakil Indonesia Main di Final China Open Superseries Premier
Gol pertama Gajah Perang -julukan Timnas Thailand - yang dicetak oleh Notchaiya Peerapat di menit ke - 4 adalah murni lengahnya lini belakang, khususnya Yanto Basna.
Salah menghalau bola yang mengarah ke gawang Kurnia Meiga yang dilakukan oleh bek Persib Bandung itu adalah awal gol pertama Thailand tersebut lahir.
Seperti kurang panas, full beck Benny Wahyudi juga lengah melakukan adangan yang mengakibatkan striker Teerasil Dangda menambah keunggulan Thailand di menit ke-36.
Namun, Riedl enggan menjadikan kesalahan dua pemain itu sebagai kambing hitam kekalahan tim.
Tapi, dia berjanji semua sektor yang terlihat lemah dalam pertandingan tersebut akan mereka evaluasi.
"Kami tim pelatih sudah punya catatan. Dan, itu akan kami perbaiki jelang lawan Filipina di pertandingan kedua," kat Riedl.
Tapi, lagi-lagi, kalimat motivasi yang dilakukan oleh Riedl di ruang ganti tersebut cukup bertuah.
Sebab, setelah turun minum, skuad Garuda - julukan Timnas - bisa mengejar ketertingalan dengan mencetak dua gol penyeimbang, masing-masing oleh Boaz Solossa di menit ke-53, serta gol Lerby Eliandry dua menit kemudian.
Uniknya, proses dua gol tersebut lahir lewat sundulan kepala. Gol yang dicetak oleh Boaz adalah hasil asisst dari Rizki Pora yang berada di sisi kiri lapangan.
Sementara Lerby yang mencetak gol kedua Indonesia terjadi setelah mendapat umpan dari Benny Wahyudi. "Kami mampu bermain bagus di babak kedua," tegas Riedl.
Sayang, satu poin yang sudah berada dalam genggaman saat melawan tim sekuat Thailand itu, harus menguap begitu saja.
Boaz dan kawan-kawan mulai terlihat lengah setelah memasuki 20 menit terakhir masih tetap bermain terbuka.
Hasilnya, Teerasil Dangda sukses membuyarkan hasil imbang itu lewat dua gol terakhirnya, masing-masing di menit ke -79 dan 90.
Setelah laga, Riedl mengungkapkan, dengan jam terbang di level internasional yang tinggi serta memiliki materi pemain dengan kualitas merata, Thailand layak memenangkan laga itu.
"Akhirnya tim terkuat yang menang. Saya puas dengan jalannya pertandingan, tapi tidak senang dengan hasilnya. seharusnya, kami boleh kalah, tapi tidak dengan selisih dua gol," keluhnya.
Dalam perkembangan sama, Chief de Mission Timnas Indonesia, Iwan Budianto mengatakan, hasil melawan Thailand tersebut bisa menjadi ukuran kekuatan sebenarnya Indonesia di Piala AFF musim ini.
"Dengan melihat laga tadi, saya optimistis kami bisa meraih hasil terbaik di dua pertandingan terakhir," kata CEO Arema Cronus itu.
"Kami harus mengejar dua kemenangan di laga terakhir," tegasnya.
Di sisi lain, pelatih Thailand, Kiatisuk Senamuang mngungkapkan bahwa mereka baru saja menjalani pertandingan ekstra berat.
Itu karena di mata dia, Indonesia adalah tim kuat dan selalu memiliki semangat untuk menang.
"Saya juga sempat nerveous setelah Indonesia bisa menyamakan kedudukan. Beruntung, kami bisa membalas dua gol di ujung laga," ujar Kiatisuk. (ben)
Komentar Riedl
Tentang Evan Dimas. "Saya tidak memutuskan untuk memainkan dia sejak menit pertama karena mengalami gangguan kesehatan. Turnamen masih panjang dan saya tidak mau mengambil resiko."
Tentang Zulham. "Dia terlihat tidak bermain di performa terbaiknya saat ujicoba lawan Vietnam lalu. Itu membuat saya berikan kepercayaan kepada Rizki Pora. Dan, buktinya, Rizky pora bermain bagus hari ini."
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hat-trick Cristiano Ronaldo Hancurkan Atletico
Redaktur : Tim Redaksi