jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Hanura Tri Dianto menyodorkan hitung-hitungan politiknya jika Joko Widodo alias Jokowi menggandeng Partai Demokrat (PD) pada pemerintahan mendatang. Mantan politikus PD itu mengatakan, ada untung dan rugi bagi Jokowi jika mengakomodasi partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.
Tri mengatakan, Jokowi akan diuntungkan karena barisan pendukungnya akan bertambah kuat dengan bergabungnya PD. “Kalau Demokrat ikut kan tambah kuat, asalkan loyal," katanya kepada JPNN.com, Selasa (2/7).
BACA JUGA: Mardani PKS Peringatkan Jokowi soal Kabinet: Salah Pilih Orang, Pasti Kami Santap
Adapun kerugian bagi Jokowi jika PD bergabung adalah kekecewaan barisan partai politik pengusungnya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Sebab, masuknya PD bisa berimbas pada mengurangi jatah menteri bagi partai KIK di kabinet mendatang.
BACA JUGA: Tri Dianto Sebut Demokrat Cuma Takut Dicap Pengkhianat
BACA JUGA: FKPD Sebut SBY dan Kroninya Selalu Anggap Enteng Deklarator dan Para Senior
"Pasti ada yang melihat kok ini ada partai yang dulu menyerang habis-habisan sekarang malah ikut menikmati kemenangan. PDIP pun kan juga belum tentu senang kalau Demokrat gabung," kata Tri.
Menurut Tri, keputusan akhir soal PD bergabung atau tidak atau tidak pada pemerintahan mendatang tentu akan bergantung pada keputusan Jokowi. Namun, Tri meyakini PD sangat ingin bisa bergabung dalam pemerintahan Jokowi.
BACA JUGA: Cak Imin Tak Berminat Jadi Anak Buah Jokowi, Ini Jabatan yang Diincarnya
"Demokrat pasti ngebet ingin bergabunglah. Wajar kok itu, ingin masuk ke dalam kekuasaan," jelas Tri.
BACA JUGA: Analisis Tri Dianto soal Renggangnya Hubungan Demokrat dengan Koalisi Prabowo
Menurut Tri, sebenarnya koalisi pendukung Jokowi sudah cukup kuat di parlemen mendatang karena melebihi 50 persen. Karena itu, katanya, masuknya PD bukan hal yang urgen jika merujuk kekuatan di DPR periode 2019-2024.
"Pokoknya sudah kuat banget di DPR. Jadi, ya, urgen tidak urgen. Urgen kalau Pak Jokowi ingin nambah kekuatan lagi, tidak urgen karena memang sudah cukup kuat koalisinya," tutup dia.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Sebut Kabinetnya akan Diisi Menteri Berusia 20 - 25 Tahun
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga