jpnn.com, JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan sukses pembangunan daerah akan sulit diwujudkan tanpa perencanaan yang baik.
Menurutnya, perencanaan yang baik tidak mungkin dihasilkan dari data yang hanya menyalin data lama alias copy dan paste.
BACA JUGA: Kementan Tingkatkan Transparansi Program PAT Lewat Teknologi Geospasial
Dia menjelaskan sumber data yang akurat juga akan sangat menentukan akurasi pengambilan kebijakan para kepala daerah.
"Ketika datanya tidak akurat pasti kebijakannya juga tidak akan akurat. Jadi kuncinya adalah data presisi, data yang akurat," kata Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dikutip JPNN.com, Kamis (7/11).
BACA JUGA: Pemprov Kaltim Raih Bhumandala Rajata 2024, Manfaatkan Teknologi Geospasial
Sejak diberi amanah menjadi Penjabat Gubernur Kaltim, Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri itu langsung tancap gas untuk segera melakukan pemetaan data presisi melalui survei langsung ke desa-desa.
Kabupaten pertama yang menjadi percontohan adalah Penajam Paser Utara (PPU) yang bersentuhan langsung dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang gencar dibangun di akhir masa jabatan mantan Presiden RI, Joko Widodo.
Akmal ingin pembangunan PPU berjalan selaras dengan kemajuan IKN dan proyek percontohan berbasis data desa presisi ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) 39/2019 tentang Satu Data Indonesia.
Dia menyebutkan sebagai daerah penyangga IKN, PPU harus bisa tumbuh bersama dengan ibu kota baru itu.
"Daerah-daerah penyangga harus tumbuh bersama IKN. Karena itu, data yang akurat harus disiapkan sebagai dasar untuk perencanaan pembangunan,” lanjutnya.
Menurutnya, perencanaan pembangunan yang tidak berbasis data presisi akan menyebabkan penggunaan anggaran tidak efisien dan ntervensi pemerintah akan meleset.
Dengan data presisi akan diketahui jumlah angka stunting, warga miskin, bangunan sekolah kurang layak, rumah tidak layak huni, sanitasi, potensi pertanian dan lain sebagainya.
Di era kepemimpinan Akmal Malik, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan komitmen sangat serius untuk menjadikan data geospasial sebagai basis pembuatan peta perencanaan pembangunan.
Untuk pengolahan data presisi ini, Pemprov Kaltim menggandeng Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Mulawarman (Unmul).
Atas terobosan tersebut, Pemprov Kaltim pun diganjar penghargaan Bhumandala untuk Kinerja Simpul Jaringan Informasi Geospasial dengan Predikat Rajata.
Akmal mengungkapkan capaian ini merupakan kolaborasi Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Kalimantan Timur yang terus membangun infrastruktur untuk mendukung penyediaan data geospasial.
"Kami bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi seperti Institut Pertanian (IPB) dan Universitas Mulawarman (Unmul) untuk menyiapkan sebuah terobosan baru yaitu data desa presisi. Ini merupakan data berbasis geospasial," jelas Akmal.
Pada 2016, Kalimantan Timur pernah menempati peringkat pertama penghargaan ini dan berada di peringkat ketiga pada 2022.
"Alhamdulillah tahun 2023 Kalimantan Timur menempati peringkat kedua. Kami optimistis tahun depan peringkat satu,” pungkas Akmal.(mcr8/jpnn)
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra