Kamar Tidur Kapolda Papua Wangi Sebelum Letjen Herman Asaribab Meninggal

Kamis, 17 Desember 2020 – 11:20 WIB
Putri almarhum Letjen Herman Asaribab saat memberikan penghormatan kepada sang ayah, Rabu (16/12). Foto: Elfira/Cepos

jpnn.com, JAYAPURA - Jenazah Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen Herman Asaribab dimakamkan secara militer di TMP Kusuma Trikora, Waena Jayapura, Rabu (16/12).

Kerabat, keluarga, rekan, ibu, istri dan ketiga anak almarhum ikut mengantar kepergian putra terbaik Indonesia yang berasal dari Papua ke tempat peristerahatan terakhirnya.

BACA JUGA: Letjen TNI Herman Asaribab Meninggal Dunia, Pemprov Papua Imbau Warga Kibarkan Bendera Setengah Tiang

Saat peti jenazah dimasukkan ke liang lahat, tangis ketiga putri almarhum pecah. Mereka memeluk foto ayah mereka dan berdiri di samping makam.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw yang hadir dalam proses pemakaman mengaku kehilangan sosok sahabat, yang selama ini menjadi partner terbaik ketika menjalankan tugas di Papua.

BACA JUGA: Putra Terbaik Papua Letjen TNI Herman Asaribab Meninggal Dunia, Hironimus Hilapok: Kami Berdukacita

Sebelum almarhum dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto pada Senin (14/12) sekira pukul 13.40 WIB, Paulus Waterpauw rupanya sudah mendapatkan firasat, Senin (14/12) sekira pukul 02.00 WIT hingga 03.00 WIT di kamar tidurnya di Timika.

Kapolda mengaku mencium aroma wangi bunga yang semerbak hingga membuatnya kaget dan ketakutan.

BACA JUGA: Berita Duka, Wakasad Letjen TNI Herman Asaribab Meninggal Dunia

“Seketika saya terbangun dan sejenak duduk, kemudian saya ke kamar mandi, lalu kembali melanjutkan tidur saya,” tutur Kapolda kepada wartawan di lokasi pemakaman.

Pagi harinya, Kapolda berbagi kejadian yang menimpanya kepada sang istri dan beberapa teman terdekat guna meyakinkan tentang kejadian yang ia alami.

Tiga jam kemudian, Paulus Waterpauw mendapat kabar almarhum meninggal dunia.

“Kedekatan kami begitu terasa. Saya yakin aroma wangi bunga yang saya cium di kamar tidur memberi isyarat beliau datang untuk pamit,” ungkap putra asli Papua ini.

Waterpauw menerangkan, sebelumnya ia dan almarhum pada November lalu sama-sama ke Jakarta.

Kapolda melakukan perawatan di rumahnya sementara almarhum di rumah sakit dan tak lagi berkomunikasi.

“Sebenarnya Senin (14/12) saya dan beliau tiba di Jayapura. Beliau tiba di Jayapura dalam bentuk yang lain yakni Tuhan sudah memanggilnya,” ungkap Kapolda dengan mata yang berkaca-kaca.

Kapolda melanjutkan, kepergian almarhum bentuk kedukaan yang mendalam sebagai sahabat, senior dan partner dalam bekerja.

Keberadaan mereka diatur sedemikian rupa, pimpinan memberikan amanah bagi kedua putra terbaik Papua ini.

“Ke mana-mana kami selalu bersama dan situasi itu hingga saat ini terjawab karena kebersamaan kami. Pimpinan selalu bersama dan diikuti para prajurit yang berada di bawahnya. Saya teramat kehilangan, secara pribadi dan juga mewakili seluruh rekan-rekan kepolisian di Papua merasa kehilangan dan menyampaikan turut berduka cita mendalam,” pungkasnya.

Pantauan Cenderawasih Pos di lokasi pemakaman, selain dihadiri keluarga besar juga turut hadir Koorsahli Kasad Letjen TNI H. Ali Bogra, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen Ignatius Yogo Triyono, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal, Kasdam XVII/Cenderawasih Brigjen Bambang Trisnohadi.

Irdam XVII/ Cenderawasih Brigjen TNI Wachid Apriliyanto, Danlanud Silas Papare Marsma TNI Budi Achmadi, Danlantamal X Jayapura Laksma TNI Yeheskiel Katiandagho Wakapolda Papua Brigjen Pol. Mathius D. Fakhiri, Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Pdt. Andrikus Mofu, Ketua FKUB Provinsi Papua Pdt Lipiyus Biniluk dan kerabat. (fia/nat)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler