jpnn.com - LONDON--Kampanye untuk mendorong anak-anak balita agar giat menggosok gigi ternyata mampu menghemat anggaran periksa ke dokter gigi senilai 6 juta poundsterling atau sekira Rp 91 miliar. Hasil ini didapati sebuah penelitian terbaru di Inggris.
Kampanye Childsmile ini digelar di semua lokasi penitipan balita di Skotlandia dengan melibatkan para pengasuh yang mendapat supervisi tentang bagaimana cara menyikat gigi anak dengan benar.
BACA JUGA: Minum Susu dari Botol Beresiko Rusakkan Lambung Bayi
Menurut BBC (10/11), sejumlah peneliti di Glasgow menyatakan skema gosok gigi bocah ini akan mengurangi ongkos pemeliharaan kesehatan gigi anak balita hingga menjadi separuhnya antara 2001 hingga 2010. Program tersebut diluncurkan tahun 2001 dengan anggaran sekitar 1,8 juta pounsterling setahun.
"Ini pencapaian yang mengagumkan dan menunjukkan betapa banyak bisa dihemat dari satu langkah kampanye kesehatan sederhana," ujar Menteri Kesehatan Publik Skotlandia Michael Matheson .
BACA JUGA: Cegah Penyakit di Musim Hujan
Tekanannya adalah pada pentingnya kegiatan gosok gigi serta membantu orang tua mempraktekkan pola makan sehat sejak usia dini. Di beberapa lokasi penitipan balita serta sekolah yang jadi target juga disediakan pernis fluoride serta kegiatan gosok gigi untuk anak sekolah dasar kelas satu dan dua.
Evaluasi dari kampanye ini, yang didanai pemerintah Skotlandia serta dilaksanakan oleh peneliti di Universitas Glasgow, menemukan lebih sedikit anak yang memerlukan cabut gigi, tambal atau rawat gigi sebagai buah dari program tersebut.
BACA JUGA: Ini Alasan Payudara Cepet Melorot
Juga dilaporkan berkurangnya jumlah anak yang harus dibawa ke rumah sakit untuk masalah giginya, sehingga kamar operasi bisa lebih lega untuk pasien lain.
"Karena aksi ini lebih sedikit dilaporkan kasus pembusukan gigi anak yang berarti lebih sedikit kasus sakit gigi, berkurang jam malam yang terlewat karena sakit gigi dan lebih sedikit hari absen sekolah," pungkasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Makanan yang Bisa Tunda Kepikunan Hingga 13 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi