jpnn.com, JOHOR - Meski diganggu kampanye negatif mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, Barisan Nasional (BN) tetap berjaya dalam Pemilu Negara Bagian Johor.
Koalisi yang berkuasa di tingkat nasional tersebut unggul dalam Pemilihan Umum ke-15 Negara Bagian Johor dengan perolehan 40 kursi dari 56 kursi yang diperebutkan.
BACA JUGA: Jelang Pemilu, Mahathir Minta Rakyat Tak Memilih Partai yang Ditolak
Keputusan tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum Malaysia (SPRM), Abdul Ghani Salleh di Kuala Lumpur, Minggu.
Urutan kedua diraih koalisi Pakatan Harapan (PH) dengan 11 kursi, kemudian koalisi Perikatan Nasional (PN) tiga kursi, Ikatan Demokratik Malaysia (Muda) satu kursi dan Partai Keadilan Rakyat (PKR) satu kursi.
BACA JUGA: Pemilu Johor Digelar Pekan Depan, Kandidat Dilarang Kampanye
"Pada Pemilu Johor ke-15 ini sebanyak 1.426.573 orang atau 54.92 persen penduduk telah melakukan pemilihan. Jumlah tersebut meliputi jumlah pemilih biasa, pemilih awal dan pemilih via pos," katanya.
DUN adalah majelis legislatif negara bagian yang terdapat di tiga belas negara bagian Malaysia.
BACA JUGA: Tegas, Raja Malaysia Batalkan Pemilu demi Cegah COVID-19
Majelis ini memiliki kekuasaan untuk memberlakukan hukum negara bagian sebagaimana diatur oleh Konstitusi Malaysia.
Partai mayoritas di setiap majelis membentuk pemerintahan negara bagian, dan pemimpin partai mayoritas menjadi menteri besar (untuk negara-negara dengan penguasa turun-temurun) atau ketua menteri (untuk negara-negara tanpa penguasa turun-temurun) dari negara bagian tersebut.
BN merupakan koalisi sejumlah partai di antaranya UMNO, MCA (Persatuan Tionghoa Malaysia) dan MIC (Kongres India Malaysia).
PH merupakan koalisi Partai DAP, Partai Amanah dan PKR namun pada pemilihan kali ini PKR menggunakan logo sendiri.
Sedangkan PN terdiri dari koalisi Partai Pribumi Bersatu Malaysia dan Partai Islam se-Malaysia (PAS) yang dipimpin mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.
Sedangkan Partai Pejuang yang didirikan mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad tidak mendapatkan kursi. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil