Kampung Buah di Bulungan Kaltara Bersiap Ekspor Nanas & Pisang ke Malaysia dan Brunei

Selasa, 04 Juli 2023 – 11:48 WIB
Kampung buah di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara bersiap diri untuk mengekspor nanas dan pisang. Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, BULUNGAN - Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki potensi besar dalam pengembangan komoditas hortikultura, khususnya buah-buahan.

Meski sebagian besar tanahnya bersifat masam, petani di daerah tersebut tidak patah semangat untuk menanam dan mengolah buah-buahan, seperti nanas dan pisang.

BACA JUGA: Dirjen Hortikultura Ungkap Faktor Utama Peningkatan Produksi Bawang Merah di Sumbawa

Kabupaten Bulungan memiliki potensi besar pengembangan nanas dan pisang.

Permintaan terhadap kedua jenis komoditas ini masih sangat tinggi di pasar internasional.

BACA JUGA: Kementan Kembangkan 1.800 Kampung Buah

Nanas dan pisang termasuk yang paling banyak diminati warga setempat maupun luar daerah dan menjadi fokus pengembangan dalam bentuk progam kampung buah.

Kampung buah di Bulungan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan konsumen, serta membuka peluang ekspor ke pasar internasional.

Program ini juga dapat mendukung rencana pemindahan ibukota negara ke IKN Nusantara yang berlokasi tidak jauh dari Bulungan.

“Suatu saat nanti, ketika orang berbicara Kabupaten Parigi Moutong, maka dia akan berbicara segala jenis durian. Ketika seseorang berbicara Bima NTB, maka dia akan mengingat bawang merah. Demikian halnya dengan Kabupaten Bulungan, orang akan mengenang pisang dan nanas. Jika petani konsisten menekuninya, bukan tidak mungkin produknya bisa diekspor, ” ujar Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto melalui keterangan tertulis yang diterima, Selasa (4/7).

Untuk memastikan bantuan pemerintah dimanfaatkan dengan baik oleh petani, Ditjen Hortikultura mengirimkan tim monitoring dan evaluasi ke empat kecamatan, yaitu Tanjung Selor, Tanjang Palas Timur, Tanjung Palas Utara dan Pulau Bunyu.

“Sesuai arahan Pak Dirjen, kami langsung menerjunkan tim guna mengecek kondisi kampung hortikultura, melaporkan apa adanya sesuai fakta di lapangan, catat keluhan petani serta memberikan solusinya,” kata Direktur Perlindungan Hortikultura Jekvy Hendra.

Jekvy menyampaikan kondisi lapangan menunjukkan bahwa petani di Bulungan telah menggunakan bantuan pemerintah dengan baik dan optimal.

Para petani memberikan apresiasi positif kepada pemerintah atas dukungan yang diberikan.

“Termasuk bantuan yang diberikan, antara lain sarana budidaya berupa bibit dan pupuk, fasilitasi Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), Klinik PHT, Sarana Penanganan Dampak Perubahan Iklim (SPDPI), serta dukungan pengolahan produk berupa bangsal pasca panen,” sebut Jekvy.

Ketua Gapoktan Hidup Terus Nurhakim mengatakan kesiapan kelompoknya dalam mendukung produksi dan pengolahan nanas di daerahnya.

“Untuk komoditas nanas yang kami budidayakan, Alhamdulillah kami mendapatkan bantuan bibit dan pupuk sekaligus bangsal pascapanennya. Selain olahan nanas, kami juga ada olahan jahe," terangnya.

Dia mengaku sudah banyak permintaan baik di pasar lokal maupun internasional terhadap produk segar dan olahan mereka.

"Paling tidak, target kami bisa ekspor ke negara terdekat, seperti Malaysia dan Brunei,” harapnya.

Anggota Gapoktan Manunggal asal Tanjung Palas Utara, Karma mengatakan penerima bantuan bibit dan pupuk untuk tanaman pisang bertekad untuk serius mengembangkan kampung pisang di desanya.

“Kami memanfaatkan lahan yang ada walau tidak dalam satu hamparan karena mayoritas tanaman di sini adalah sawit. Permintaan sangat banyak, harga bagus, tetapi sayang produksinya belum mencukupi," kata Karma.

Meski demikian, lanjut dia, petani di daerahnya tetap berupaya semaksimal mungkin agar bisa mandiri berproduksi. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler