jpnn.com - JAKARTA UTARA - Warga wilayah RT 07 Kampung Tanah Merah, Kelurahan Tugu Selatan, Jakarta Utara, memiliki cara yang unik untuk mengurangi angka golput. Mereka menggabungkan 14 tempat pemungutan suara (TPS) di wilayahnya. Hasilnya, TPS itu pun mendapat penghargaan dari Muri (Museum Rekor-Dunia Indonesia) sebagai TPS terpanjang se-Indonesia.
Kemarin warga berbondong-bondong menyalurkan suaranya. Mereka tampak antusias berpartisipasi dalam pesta demokrasi lima tahunan itu. Penghargaan Muri menjadi motivasi tersendiri bagi mereka.
BACA JUGA: Ada Tempelan Gambar Palu dan Arit di Surat Suara
Pada awalnya ide menyatukan 14 TPS itu dimaksudkan untuk memudahkan panitia pemungutan suara (PPS) untuk mengontrol coblosan di lokasi tersebut. Dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) mencapai 5.200 jiwa, penyatuan seluruh TPS di RW 07 harus dilakukan. Apalagi, sejak lama Kampung Tanah Merah dikenal sebagai wilayah yang dihuni banyak pendatang.
Menurut Ketua RW 07 Kampung Tanah Merah Suaib, 39, dirinya bersama ketua RT dan tokoh masyarakat meminta KPU Jakarta Utara menyatukan TPS di wilayahnya. Selain membantu PPS, warga Kampung Tanah Merah diharapkan saling mengenal satu sama lain.
BACA JUGA: Ikut Nyoblos demi Kopi Gratis di Starbucks
Meski berbeda agama dan suku, dia yakin warga bisa lebih kompak. “Tadinya hanya ingin memudahkan panitia saja sekaligus pula menunjukkan bahwa warga Kampung Tanah Merah itu mau bekerja sama untuk hal yang positif,” ungkapnya kepada Jawa Pos.
Suaib menyebut, penghargaan dari Muri sudah cukup menjadi bukti. Tidak hanya menunjukkan kebersamaan, penghargaan itu membuktikan banyak cara memancing warga agar memberikan suara dalam pemilu.
BACA JUGA: 587 Pasien RSCM, yang Nyoblos Hanya 4 Orang
Meski harus memilih wakil rakyat di antara calon yang terburuk, kata Suaib, warga menunjukkan kepedulian. “Manfaatnya jadi banyak. Warga kita semakin termotivasi untuk datang ke TPS,” ucap dia.
Suaib menjelaskan, TPS di wilayahnya dibuat membentang sepanjang 140 meter. Mulai dari TPS 60 sampai 74. Dari total 5.200 DPT, 4.800 di antaranya adalah pemilih pemula. Karena itu, menjelang coblosan, dia dan tim KPU berusaha meyakinkan para pemilih pemula untuk mau memberikan suara.
“Total ada 10.500 penduduk. Sebagian tidak bisa ikut pemilu karena mereka belum punya identitas Jakarta. Sebenarnya (DPT) tidak hanya 5.200. Ada sekitar 7.000 jiwa yang layak ikut mencoblos,” jelasnya.
Kampung Tanah Merah di RW 07 juga mendapat julukan sebagai Kampung Demokrasi. Salah satu buktinya, pada dua sisi TPS terpasang ucapan: Selamat Datang di Kampung Demokrasi.
Ningsih, 40, salah seorang warga RW 07 mengaku tidak kenal dengan calon yang dipilihnya. Namun, dia tetap memberikan suara. “Tetangga-tetangga nyoblos, saya juga ikut.” (syn/oni/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alhamdulillah, Jakarta Masih Aman di Hari Coblosan
Redaktur : Tim Redaksi