jpnn.com - SINGAPURA - Memasuki akhir tahun pelajaran atau masa kelulusan, kampus-kampus di Singapura gencar melakukan promosi untuk menarik minat lulusan SMA/sederajat di Indonesia.
Potensi lulusan SMA sederajat tahun ini memang besar. Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan peserta unas untuk kelompok SMA ada 1.632.757 siswa.
BACA JUGA: Pekan Depan Mulai Sosialisasi Unas
Kemudian dari kelompok SMK ada 1.171.907 siswa. Jumlah ini belum ditambah peserta unas di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag).
Umumnya promosi yang dilakukan oleh perguruan tinggi di Singapura bertajuk even Open House. Pada acara ini, semua potensi unggulan kampus diperagakan. Tidak ketinggalan mereka juga mengundang langsung siswa tingkat akhir dari sekolah-sekolah SMA di Indonesia.
BACA JUGA: Berapa sih Biaya Kuliah di Singapura?
Diantara kampus yang menggelar Open House adalah Management Development Institute of Singapura (MDIS). Perguruan tinggi yang berada di Jalan Stirling ini adalah kampus swasta tertua di Singapura. Anak sulung Presiden Joko Widodo yang bernama Gibran Rangkabuming Raka tercatat adalah alumni MDIS.
Saat mengikuti rangkaian open house di MDIS pada 6-8 Maret Jawa Pos berkesempatan masuk dan melihat kegiatan unggulan mahasiswa di sana. Seperti kegiatan robotik dengan menciptakan robot sensor warna dan mesin 3D printing. Kebetulan saat itu juga ada kunjungan murid-murid tibgkat akhir dari SMAK Yos Sudarso Batam.
BACA JUGA: Unair Pilih Rektor Baru
Kemudian juga kegiatan mahasiswa di bidang penyiaran radio dan televisi. Lalu di bidang perhotelan dan paikologi serta menejemen ekonomi.
Sekretaris Jenderal, setingkat rektor, MDIS Dr R. Theyvendran mengatakan, orientasi kegiatan mereka bukan mencetak uang. "Kita di sini ingin membantu mahasiswa untuk menjadi sukses," katanya.
Pria yang akrab disapa Dinan itu menjelaskan, mereka tidak hanya fokus menamung mahasiswa internasional dari Indonesia saja. Tetapi juga dari Malaysia, India, hingga Eropa.
Saat ini mahasiswa Indonesia di MDIS ada sekitar 200 orang. Mereka berasal dari Batam, Jakarta, Bandung, Jogajakarta, Surabaya, hingga Makassar. "Berinteraksi dengan mahasiswa dari penjuru dunia akan membuka cakrawala," pungkasnya. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anindo Dorong Pancasila Masuk Kurikulum Pendidikan
Redaktur : Tim Redaksi