jpnn.com - BANJARBARU - Beda perlakuan diberikan penonton di Stadion Demang Lehman, Martapura, pada bek Persiba M Kamri dan pemain Mitra Kukar Diego Michiels, saat kedua tim bentrok, Jumat (10/1) malam lalu. Jika Kamri mendapat dukungan, Diego justru sebaliknya. Sikap kedua pemain itu di lapangan menjadi pemicu respons penonton.
Kamri dan Diego bermain di posisi yang sama, fullback kiri. Jika Kamri mendapat bola, penonton, terutama yang berada di tribune terbuka, selalu memberinya semangat.
BACA JUGA: Kemenangan Pertama MU di Pergantian Tahun
“Ayo 3 (nomor punggung Kamri), ayo,” sorak mereka. Meski tidak terlalu tinggi untuk ukuran bek, Kamri memang tampil baik.
Gaya permainannya yang pantang menyerah semakin membuat penonton menyukainya.
BACA JUGA: Bekuk Ajaccio 2-1, PSG Kokoh di Puncak Klasemen
“Saya anggap itu sebagai motivasi,” ujar Kamri, yang lama membela Persema Malang itu.
Sayang, dukungan yang diberikan penonton, belum cukup membantu Kamri memberikan kemenangan bagi Beruang Madu. Persiba kalah dua gol tanpa balas.
BACA JUGA: Tekuk Swansea 2-0, Dendam MU Terbalas
Sementara sorakan negatif diberikan kepada Diego akibat perlakuannya kepada Arifki Eka Putra. Keduanya memang kerap bersinggungan di lapangan. Sebagai bek, Diego bertugas mengawal Arifki yang beroperasi sebagai sayap kanan.
Pertengahan babak kedua, keributan terjadi. Diego yang melakukan overlaping dihentikan Arifki. Kekasih Nikita Willy itu menendang kaki Arifki yang tengah tersungkur. Keduanya sempat terlibat adu mulut, sebelum dipisahkan wasit. Pilar Timnas U-23 itu akhirnya menerima kartu kuning.
Sejak itu, setiap kali pemain naturalisasi tersebut mendapat bola, penonton selalu meneriakinya, “Huuuu.” (edw/dwi/k12)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Asing Meragukan
Redaktur : Tim Redaksi