Kang Ujang Sebut NasDem Berpotensi Jadi 'Bad Boy' di Koalisi Jokowi

Minggu, 10 November 2019 – 13:38 WIB
Surya Paloh berpidato pada pembukaan Kongres II Partai NasDem di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (8/11). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komaruddin menilai Partai NasDem berpotensi menjadi anak nakal atau bad boy dalam barisan koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, partai pimpinan Surya Paloh itu terus bermanuver, termasuk menggandeng parpol oposisi.

"Walaupun Nasdem ada di koalisi Jokowi, namun sepertinya akan jadi anak nakal, 'bad boy',” ujar Ujang, Minggu (10/11).

BACA JUGA: Respons Hasto PDIP untuk Sindiran Surya Paloh soal Partai Sok Pancasilais

Dosen Universitas Al Azhar Indonesia itu lantas memerinci sejumlah manuver NasDem belakangan ini. Di antaranya adalah kunjungan Surya Paloh di kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Foto dan video tentang momen Surya Paloh berangkulan dengan Presiden PKS M Sohibul Iman pun jadi polemik. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun ikut mengomentari rangkulan Surya dan Sohibul.

BACA JUGA: Buka Kongres NasDem, Surya Paloh Sindir Partai Sok Pancasilais Ogah Bersalaman

Selain itu, Surya Paloh saat berpidato pada pembukaan Kongres II Partai NasDem melontarkan pernyataan untuk menyindir pihak lain. Tak hanya itu, NasDem dalam kongres tersebut juga menyediakan panggung bagi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk berpidato.

Ujang pun menduga NasDem akan makin sering mengkritik Presiden Jokowi. “Pada saat yang sama, walau ada dalam barisan koalisi Jokowi, Nasdem akan mencari teman dari pihak oposisi," kata Ujang.

Dalam analisis Ujang, manuver Surya merupakan bentuk kekecewaan terhadap Presiden Jokowi. Ujang menyebut NasDem sangat kecewa setelah kehilangan kursi Jaksa Agung.

"Jaksa Agung yang tadinya kader Nasdem, saat ini posisinya diberikan ke PDIP. Nasdem juga kecewa, Surya Paloh tak diajak bicara dalam penyusunan kabinet. Nasdem dapat jatah tiga menteri yang tidak strategis," ujar Ujang.

Lebih lanjut Ujang mengatakan, NasDem makin kecewa karena Presiden Jokowi mengajak Gerindra masuk ke pemerintahan saat ini. Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi pesaing Jokowi di Pilpres 2019 pun kini menjadi menteri pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.

"Masuknya Gerindra telah merubah peta politik internal koalisi Jokowi," jelas dia.(tan/jpnn)

Video Pilihan :


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler